"Insyaallah sebelum lebaran nanti kita bisa melakukan satu pelatihan, proses training, pelatihan sesuai dengan keahlian masing-masing, yang terutama adalah urban farming ini. Kmi juga menyampaikan proses pembangunan urban farming sekarang diselesaikan di workshop, untuk strukturnya insyaallah minggu depan kita bisa install di lapangan," kata Iwan.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sudin DKPKP dan Dinas DKPKP dalam hal pendampingan penyeluhannya selama teman-teman eks Kampung Bayam berkegiatan di urban farming ini," tambahnya.
Baca Juga: Cagub Jakarta Pramono Anung Berikan Pakta Integritas kepada Warga Kampung Bayam
Adapun, terkait proses pembayaran, nantinya warga Kampung Bayam yang menempati rusun dan sudah masuk dalam program kerja urban farming, akan dilakukan pemotongan gaji secara otomatis.
Warga Kampung Bayam, harus merogoh kocek Rp1,7 juta perbulan untuk menyewa unit rusun KSB.
"Dimana dalam proses mereka bekerja di sini, kita gaji sesuai dengan UMR, dan kemudian dari gaji itu kita potong untuk biaya sewanya. Dan itu sudah disepakati bersama, dari sebelum kita sepakati, kita sudah diskusi dengan warga," ujarnya.
"Akhirnya kami sepakat untuk melakukan mekanisme sewa dan pemotongan dari gaji mereka selama bekerja di JIS."