BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengajak semua pihak untuk menata kawasan Puncak, Bogor. Menurutnya, perlu konsep terpadu agar banjir dari hulu ke hilir bisa dicegah.
Hal ini menyusul banjir yang terjadi di kawasan Bogor, Bekasi, dan Karawang, dan sudah merembet ke Jakarta dan Tangerang, selama tiga hari terakhir.
Banjir disinyalir terjadi karena kawasan Puncak telah mengalami penurunan fungsi sebagai area hulu yang menyerap air. Areal yang harusnya sepenuhnya untuk perkebunan teh telah berubah fungsi dari daerah agrowisata dengan banyak bangunan dan jalan akses pariwisata.
Dedi menyebut untuk mengatasi banjir di kawasan Jabodetabek diperlukan integrasi dan kebersamaan antar pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, hingga kabupaten/kota seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Karawang.
Baca Juga: Masuk Kolong Jembatan, Gubernur Jabar Dedi Muyadi Bakal Gaji Pegawai Khusus Pembersi Sampah
"Besok (rencana) ke Bogor bersama Menteri Lingkungan Hidup untuk evaluasi dua hal. Satu pada (kawasan) Puncak soal perubahan peruntukan lahan,” kata Dedi.
Ia merujuk kebun teh Gunung Mas yang beralih fungsi dari perkebunan teh menjadi agrowisata.
"Kedua, daerah aliran sungainya. Di hilir banyak pembangunan perumahan dan berbagai kawasan. Itu kan banyak yang membuang tanah urugan ke sungai sehingga air naik karena itu," ujarnya.
Selain dengan Kementerian LH dan pemda, Pemprov juga akan melakukan evaluasi bersama terkait tata ruang Jabar dengan Menteri ATR/BPN. "Jadi nanti ada perubahan tata ruang di Jawa Barat,” kata Dedi.
Baca Juga: Disperkim Jabar Bantah Biaya Replika Penyu Gadobangkong Rp15,6 Miliar
Dedi juga meminta maaf kepada masyarakat dengan areal wisata di Puncak yang salah satunya dikelola oleh PT Jaswita, salah satu BUMD milik Pemprov.