POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya menyoroti permintaan maaf Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri soal dugaan kasus korupsi Pertamina.
Seperti diketahui bahwa Simon Aloysius Mantiri baru-baru ini muncul ke hadapan publik.
Ia menyatakan permintaan maafnya atas dugaan korupsi yang terjadi di PT Pertamina.
“Pada kesempatan ini, saya Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina Persero menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” Kata Simon.
Baca Juga: Ahok Datangi KPK Terkait Kasus Korupsi Pertamina, Akui Jalani Pemeriksaan Singkat Karena Ini
Sementara itu kerugian negara imbas kasus dugaan korupsi Pertamina tersebut ditaksir mencapai Rp1 kuadraliun atau Rp1000 triliun.
Mencuatnya dugaan kasus korupasi di Pertamina itu pun memicu beragam reaksi masyarakat.
Tak sedikit orang yang merasa kecewa karena disebut-sebut adanya tindakan pengoplosan Pertamax dan Pertalite.
Dengan demikian Asep Wahyuwijaya pun mengatakan bahwa permintaan maaf tidka cukup untuk kasus tersebut.
Ia menegaskan harus ada langkah kongkret dan transparan dalam menyelesaikan dugaan kasus korupsi Pertamina.
"Maaf saja tentu tidak cukup. Bagaimana mungkin potensi korupsi sebesar ini selesai hanya dengan permintaan maaf?
Harus ada langkah konkret, jelas, dan transparan dalam menyelesaikan masalah ini sampai ke akar-akarnya," kata Asep Wahyuwijaya kepada awak media pada Senin, 3 Maret 2025.
Tidak hanya itu, ia pun mendesak Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri untuk ambil sikap.
Menurut Asep, langkah yang dapat dilakukan Dirut Pertamina kini yakni melakukan perombakan sistem kerja di seluruh lini perusahaan termasuk memberantas mafia migas.
"Sebagai pimpinan institusi, wajar jika Pak Dirut meminta maaf. Tapi secara personal, beliau sebenarnya tidak perlu karena baru masuk ke Pertamina dan pasti kaget dengan kejadian yang keterlaluan dan memalukan ini," katanya.
Hingga saat ini pun dugaan kasus korupsi Pertamina masih terus bergulir dan beberapa orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
