Boy Thohir lahir dalam keluarga pengusaha pada tahun 1965. Ia merupakan kakak dari Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, yang juga dikenal sebagai pengusaha dan mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan.
Sejak muda, Boy Thohir telah menunjukkan ketertarikan yang besar dalam dunia bisnis dan investasi.
Baca Juga: Skandal Kasus Korupsi Pertamina yang Mengejutkan Publik dan Merugikan Negara, Berikut Ini Daftarnya
Pendidikan tinggi ditempuhnya di University of Southern California (USC), Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar Bachelor of Science di bidang Finance and Business Administration.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dalam keuangan, ia memiliki pemahaman yang mendalam dalam strategi investasi dan manajemen bisnis skala besar.
Karier dan bisnis
Setelah menyelesaikan pendidikannya di AS, Boy Thohir memulai karier bisnisnya di sektor perbankan dan investasi.
Ia sempat terlibat dalam berbagai proyek bisnis sebelum akhirnya bergabung dengan Adaro Energy.
Pada tahun 2005, ia bersama sejumlah investor mengakuisisi Adaro, yang saat itu masih merupakan perusahaan batu bara kelas menengah.
Di bawah kepemimpinannya, Adaro berkembang pesat menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, dengan fokus pada efisiensi operasional dan keberlanjutan.
Baca Juga: Tanggapi Reaksi Ahok Soal Kasus Korupsi Pertamina, Henri Subiakto: Komut Itu Kewenangannya Terbatas
Selain di sektor energi, Boy Thohir juga memiliki investasi di berbagai sektor lain, seperti perbankan, properti, dan media. Ia tercatat sebagai salah satu pemegang saham di Bank BTPN dan memiliki keterlibatan dalam berbagai proyek infrastruktur strategis di Indonesia.
Kekayaan
Sebagai salah satu taipan Indonesia, kekayaan Boy Thohir diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.