Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga melakukan pengerukan lumpur di 13 aliran sungai dan bendungan untuk meningkatkan kapasitas tampung air dan mencegah banjir.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa pihaknya sudah memprediksi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Menurutnya, hujan lebat ini disebabkan sejumlah faktor.
Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir, 59 RT Tergenang dan 1.251 Warga Mengungsi
"Hal itu disebabkan, saat itu kami mendeteksi adanya gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, kemudian juga gelombang Kelvin, kemudian terjadi low pressure area, dan pertemuan beberapa belokan dan pertemuan angin dari berbagai arah," kata Dwikorita seperti dikutip dari Instagram BMKG pada Selasa, 4 Maret 2025.
Baca Juga: Banjir Kepung Kota Depok, 1 Unit Rumah di Sawagan Dilaporkan Rusak
"Sehingga waktu itu, kami memprediksi potensi terjadi hujan lebat, sangat lebat, dapat berkembang menjadi ekstrem, terutama di sebagian besar Sumatera dan Jawa, serta Kalimantan bagian barat dan tengah, kemudian juga di Sulawesi bagian utara, Maluku utara serta kepulauan Papua yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi," lanjut dia.