5 Cara Menangani Asam Lambung Naik saat Puasa Ramadhan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ingatkan Hal Ini

Selasa 04 Mar 2025, 10:50 WIB
Ilustrasi. 5 cara menangani asam lambung naik saat puasa Ramadhan. (Freepik/benzoix)

Ilustrasi. 5 cara menangani asam lambung naik saat puasa Ramadhan. (Freepik/benzoix)

- Hindari tidur setelah sahur atau berbuka: Berbaring langsung setelah makan dapat meningkatkan risiko asam lambung naik. Cobalah untuk tetap duduk atau berjalan selama 30 menit setelah makan.

3. Konsumsi Obat-obatan yang Tepat

- Antasida: Obat-obatan antasida dapat membantu menetralkan asam lambung dan memberikan kelegaan sementara dari gejala asam lambung naik. Namun, penggunaan antasida sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.

- Penghambat pompa proton (PPI): Obat ini mengurangi produksi asam lambung secara signifikan. PPI bisa digunakan sesuai petunjuk dokter, terutama bagi mereka yang menderita GERD kronis.

- Antagonis H2: Obat ini dapat membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi dan dapat digunakan untuk mengatasi gejala GERD.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik sangat penting selama puasa. Minumlah air putih yang cukup saat berbuka dan sahur. Hindari minuman berkafein atau berkarbonasi yang dapat memicu refluks asam.

5. Kelola Stres

Baca Juga: 9 Tips Puasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui, dr Zaidul Akbar Ingatkan Soal Asupan Nutrisi hingga Aktivitas Fisik

Stres dapat memperburuk gejala GERD. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk membantu mengelola stres, terutama selama bulan Ramadhan.

Penjelasan Medis dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Menurut dr. Surya Yuwono, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, salah satu alasan mengapa puasa dapat memperburuk asam lambung adalah karena pola makan yang tidak teratur dan kebiasaan berbaring setelah makan.

"Puasa sebenarnya memberikan kesempatan bagi tubuh untuk istirahat, tetapi kebiasaan makan yang salah, seperti makan berlebihan pada saat berbuka atau sahur, justru dapat memperburuk kondisi refluks asam," jelas dr. Surya.

Berdasarkan studi ilmiah yang dipublikasikan dalam Journal of Gastroenterology and Hepatology (2019) menunjukkan bahwa sekitar 20-30 persen pasien GERD melaporkan bahwa gejala mereka memburuk selama bulan Ramadhan.

Studi ini menyoroti pentingnya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan tidur selama berpuasa.

Berita Terkait
News Update