Perbedaan Intermittent Fasting dan Puasa dalam Islam Menurut dr Zaidul Akbar

Minggu 02 Mar 2025, 09:01 WIB
dr Zaidul Akbar menjelaskan perbedaan Intermittent Fasting dan puasa dalam Islam. (Sumber: Tangkap Layar YouTube/dr Zaidul Akbar Official)

dr Zaidul Akbar menjelaskan perbedaan Intermittent Fasting dan puasa dalam Islam. (Sumber: Tangkap Layar YouTube/dr Zaidul Akbar Official)

POSKOTA.CO.ID - Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

Puasa merupakan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Lantas, apakah ada perbedaan antara Intermittent Fasting dan puasa dalam Islam? Berikut penjelasan dari dr Zaidul Akbar.

Dalam video unggahan di kanal YouTube resminya, pakar kesehatan sekaligus pendakwah itu mengatakan bahwa pertanyaan tentang perbedaan antara Intermittent Fasting dan puasa bisa dijawab dengan sebuah hadits popular.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Bisa Sembuhkan Darah Tinggi? Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar

"Ini sebenarnya bisa dijawab dengan sebuah hadits yang kita sudah sangat kenal yaitu innamal a'malu binniyat," ujarnya, dikutip Poskota dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Minggu, 2 Maret 2025.

Rasulullah SAW bersabda, "innamal a'malu binniyat (sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya)..," (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut dri Zaidul Akbar, Intermittent Fasting bukan dari syariat agama. Walaupun sama-sama puasa, tapi Intermittent Fasting tidak memiliki niat.

Adapun puasa memiliki niat khusus yang berkaitan dengan ibadah atau amal sebagaimana yang disyariatkan dalam agama.

Baca Juga: Kenapa Kita Berpuasa? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Intermittent Fasting dan Puasa Ramadhan

Intermittent Fasting

Intermitten Fasting merupakan sebuah metode diet yang mengatur pola makan dengan berpuasa dalam jangka waktu tertentu.

Berbeda dengan diet biasa yang membatasi jumlah kalori atau jenis makanan, Intermittent Fasting atau IF berfokus pada kapan seseorang makan.

Secara waktu pelaksanaan, IF dilakukan dengan berbagai pola, contohnya 16:8 (16 puasa, 8 jam makan). Seseorang yang menjalani IF boleh minum air, kopi tanpa gula, atau teh selama masa puasa.

Intermittent Fasting tidak memiliki nilai ibadah atau pahala secara spiritual. Aktivitas ini hanya berfokus pada manfaat fisik dan kesehatan.

Baca Juga: Apa Saja Hal yang Membatalkan Puasa Seseorang? Ini Kata Buya Yahya

Puasa dalam Islam

Puasa dalam Islam atau shaum merupakan aktivitas menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkannya dengan tujuan ibadah kepada Allah SWT.

Perintah berpuasa tertulis dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 183 dan memiliki dimensi spiritual, sosial, serta kesehatan.

Puasa dilakukan mulai dari terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (maghrib). Seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib berpuasa kecuali ada udzur seperti sakit, ganggua jiwa, atau musafir.

Selain menahan lapar, puasa dalam Islam juga mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan nilai-nilai lainnya.

Menurut dr Zaidul Akbar, Intermittent Fasting dan puasa tidaklah sama karena puasa memiliki banyak keberkahan.

Berita Terkait
News Update