Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan alasan puasa bagi seorang Muslim. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube/Adi Hidayat Official)

KHAZANAH

Kenapa Kita Berpuasa? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Minggu 02 Mar 2025, 07:00 WIB

POSKOTA.CO.ID -Setiap umat Muslim pada bulan Ramadhan diwajibkan untuk berpuasa. Pada saat ini, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkannya.

Puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Ibadah ini tercatat dalam rukun Islam ke tiga setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dan sholat.

Lantas, kenapa seseorang harus berpuasa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Adi Hidayat membagikan sebuah video terkait alasan puasa bagi seorang Muslim.

Ia mengutip Ayat ke 183 Surah Al-Baqarah yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Baca Juga: Bersabar dalam Menghadapi Berbagai Ujian, Begini Kata Ustadz Abdul Somad

Ustadz Adi Hidayat atau UAH mengatakan, penggalan ayat tersebut memberikan kesan yang mendalam bagi manusia akan hakikat Ramadhan atau tujuan ibadah puasa.

"Jika ada yang bertanya, kenapa harus puasa? Apa pentingnya Ramadhan? Maka, Al-Quran menjawab: dengan menunaikan puasa Ramadhan itu, kalian memiliki peluang untuk meningkatkan takwa," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu, 2 Maret 2025.

Apa Itu Takwa?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, takwa adalah terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

Adapun menurut Ustadz Adi Hidayat, takwa secara singkat merupakan akumulasi dari karakter moral, kumpulan-kumpulan sifat baik yang hadir dalam jiwa setiap manusia.

Baca Juga: Puasa yang Benar Seperti Apa? Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

Dari pancaran karakter moral inilah, maka akan menghasilkan sifat-sifat yang dieksekusi oleh bagian tubuh menjadi sikap yang mulia, dari ujung kepada hingga ujung kaki.

UAH memberikan contoh, seseorang yang bertakwa akan menggunakan penglihatannya untuk menatap hal-hal yang baik sesuai dengan kondisi jiwanya.

Begitupun lisan, seseorang dapat bertutur dengan mulia bergantung pada keadaan jiwanya. Demikian juga telinga untuk mendengar hingga ujung kaki saat melangkah.

"Pusat instruksi yang memberikan sinyal, perintah kepada bagian tubuh kita untuk bersikap, bertindak, berprilaku yang baik, itu yang disebut dengan takwa," kata UAH.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Salat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan! Ustadz Adi Hidayat Beberkan 3 Rahasianya

Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menjelaskan, di dalam takwa terkumpul semua sifat-sifat baik (khayr), seperti kejujuran, kesabaran, rendah hati, dan sifat khayr lainnya.

Oleh karena itu, seluruh ibadah Ramadhan akan melatih seseorang untuk senantiasa melakukan hal-hal yang baik termasuk mengendalikan hawa nafsu.

Ramadhan juga akan melatih seseorang untuk menata segala rutinitasnya seperti makan, minum, dan segala aktivitas lainnya dalam keseharian.

UAH menjelaskan, puncak takwa akan melahirkan satu perisai terbaik yang mencegah dari keburukan (junnah) dan di saat yang bersamaan mengoptimalkan karakter kebaikan yang mendekatkan seseorang kepada surga (jannah).

Tags:
takwaalasan puasaRamadhanpuasaUAHUstadz Adi Hidayat

Della Amelia

Reporter

Della Amelia

Editor