POSKOTA.CO.ID – Baru-baru ini, sebuah postingan di media sosial X menarik perhatian netizen.
Postingan tersebut memuat pertanyaan yang memicu pembicaraan hangat.
"Mengapa mobil resmi Presiden Prabowo, MV3 Garuda Limousine, mengisi BBM di SPBU Shell, bukan di SPBU Pertamina?" cuit akun dengan nama @cobeh****.
Pertanyaan ini sontak mendapat banyak tanggapan yang beragam seperti sindiran dan candaan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sambut Ramadan 2025 dengan Pesan Persaudaraan dan Ketakwaan
Salah satu tanggapan paling mencolok datang dari pengguna X dengan nama akun @buka****.
"Sekarang paham kenapa pejabat bermobil mewah antrenya di pertalite. Karena mereka udah tau, Pertamax tuh oplosan. Jadi mending beli pertalite aja, murah sekalian," tulisnya di kolom komentar.
Tidak hanya itu, ada pula komentar dari pengguna akun @Republ**** yang membagikan gambar atau meme yang menyiratkan alasan mengapa memilih Shell bisa jadi keputusan yang lebih bijaksana.
Saat ini, isu kualitas bahan bakar menjadi salah satu topik yang sering dibicarakan publik, dan pertanyaan tentang pilihan SPBU ini memunculkan kembali diskusi tersebut.
Baca Juga: Kasus Mega Korupsi Pertamina, Soimah Pancawati Murka dan Tulis Pesan untuk Prabowo
Adapun pengamat politik Akbar Faizal juga turut berkomentar terkait kasus korupsi PT Pertamina Patra Niaga ini. Ia menyinggung peran Erick Thohir di tengah kemelut kasus ini.
“Pak @erickthohir, kasus oplosan minyak Pertamina oleh BUMN Patra Niaga ini tak boleh direspon secukupnya saja. Selain soal jumlahnya yang naudzubillah, niat dan cara mereka merugikan negara dan rakyat sangat kejam," cuit mantan Anggota DPR-RI periode 2009-2013 itu di akun X miliknya, Rabu 26 Februari 2025.
Lebih lanjut, Akbar Faizal menyebut bahwa peran Erick Thohir sangat krusial dalam kasus korupsi di tubuh Pertamina ini.
"Saya rasa Anda juga harus bertanggungjawab sebagai menteri yang menunjuk mereka (tersangka korupsi Pertamina) menjadi pengendali Patra Niaga," cuitnya lebih lanjut.
"Kalian pasti punya cara hadapi situasi ini. Tapi, Kami, para rakyat ini juga berhasil belajar dengan cepat cara memahami kalian bahwa ‘Kalian Tak Cakap’. @prabowo @KemenBUMN" tutupnya.