POSKOTA.CO.ID - Ramadhan tahun ini telah tiba. Umat Islam di Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa perdana pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, dalam kesibukan mempersiapkan sahur dan berbuka, seringkali kita lupa membaca niat puasa.
Padahal, niat adalah salah satu rukun puasa yang menentukan sah atau tidaknya ibadah kita. Lalu, bagaimana agar puasa kita tetap aman dan tidak sia-sia? Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: Warga Depok Dilarang Sahur On The Road Selama Ramadhan, Wali Kota: Lebih Banyak Mudaratnya
Niat Puasa: Kunci Utama Ibadah Ramadhan
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Nasaruddin Umar, mengingatkan pentingnya niat dalam berpuasa. Menurutnya, niat adalah fondasi utama yang membedakan antara ibadah dan sekadar menahan lapar.
Dalam tausiyahnya sebelum sholat Tarawih perdana di Masjid Istiqlal, Jumat (28/2/2025) malam, beliau menjelaskan dua metode niat puasa yang bisa diikuti oleh umat Islam, yaitu niat ala Imam Syafi'i dan Imam Abu Hanifah.
1. Niat Puasa Ala Imam Syafi'i
Mazhab Syafi'i, yang banyak dianut oleh umat Islam di Asia Tenggara dan beberapa negara Timur Tengah, mewajibkan niat puasa dilakukan setiap malam sebelum fajar. Artinya, kita harus membaca niat puasa setiap malam untuk puasa keesokan harinya.
Prof. Nasaruddin mengajak jamaah Masjid Istiqlal untuk segera membaca niat puasa setelah sholat Tarawih. "Jangan nanti sahur baru berniat berpuasa besok. Itu sudah bukan besok, itu sudah paginya. Jadi setiap malam kita harus berniat berpuasa," ujarnya.
Berikut bacaan niat puasa ala Imam Syafi'i:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.