POSKOTA.CO.ID - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, baru-baru ini buka suara terkait dugaan praktik oplosan BBM (bahan bakar minyak) di tubuh perusahaan BUMN tersebut.
Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Liputan 6 pada Sabtu, 1 Maret 2025, Ahok menyatakan bahwa secara teknis, sulit untuk mengetahui detail praktik tersebut.
Namun, dia menegaskan bahwa permainan seperti itu seharusnya tidak terjadi di perusahaan sebesar Pertamina.
"Kalau soal itu, kita nggak bisa tahu teknisnya. Tapi yang jelas, ini permainan bajingan lah. Kenapa lu terima? Mestinya kan kalau kita pengadaan benar," ujar Ahok dengan nada tegas.
Praktik Oplosan BBM: Permainan yang Merugikan Negara
Ahok menyoroti bahwa praktik oplosan BBM, di mana Pertalite dioplos menjadi Pertamax atau Premium diubah menjadi Pertamax, adalah tindakan yang sangat merugikan negara.
Menurutnya, setiap pengadaan BBM harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dia juga mengkritik sistem pengawasan di Pertamina yang dinilai lemah.
"Harusnya kalau Pertamina punya minyak, anda kan punya insinyur-insinyur yang bisa ngetes dong. Masa minyak masuk di kapal, masih nunggu di Tanjung Priok baru dites? Kalau begitu, semua dipecat aja," ucapnya dengan nada kesal.
Ahok juga mengungkapkan bahwa dia senang jika Kejaksaan Agung memanggilnya untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi di Pertamina.
Dia bahkan mengaku memiliki rekaman suara rapat-rapat internal yang bisa menjadi bukti kuat.
"Saya siap, saya senang membantu. Dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di dalam," tegasnya.