Saham BBRI Turun 15,69 Persen Sejak Awal Tahun, Ini Timing Peluang Buy the Dip Agar Untung Maksimal

Jumat 28 Feb 2025, 15:31 WIB
Gejolak pasar saham global akibat kebijakan tarif dagang AS memengaruhi IHSG dan saham BBRI. (Sumber: Istimewa)

Gejolak pasar saham global akibat kebijakan tarif dagang AS memengaruhi IHSG dan saham BBRI. (Sumber: Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus melemah hingga perdagangan pagi Jumat, 28 Februari 2025. Namun, di balik penurunan ini, Tim Analis Bareksa melihat peluang menarik bagi investor.

Dalam riset terbaru mereka, Ariyanto Dipo Sucahyo dan Abdul Malik menyoroti strategi Buy the Dip untuk saham-saham bank besar, termasuk BBRI, dengan tetap memberikan rekomendasi Buy.

Sejak awal tahun hingga Jumat pagi pukul 10.40 WIB, saham BBRI telah turun 15,69% ke level Rp3.430 per saham. Penurunan ini sejalan dengan tekanan berat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dipengaruhi oleh kebijakan tarif dagang Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China.

Baca Juga: Puasa 2025 Jatuh pada Tanggal? Intip Hari Pertama Ramadhan 1446 H dari Pemerintah, NU, Muhammadiyah, dan An-Nadzir

Gejolak Pasar Global dan Dampaknya pada BBRI

Tim Analis Bareksa menjelaskan bahwa tarif tinggi yang diterapkan AS menyebabkan kenaikan harga barang dan inflasi, terutama di Amerika Serikat. Inflasi yang tinggi mengurangi prospek penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed), sehingga kurs dolar AS tetap kuat.

Hal ini menarik arus dana dari pasar global ke AS, termasuk dari pasar saham Indonesia.

Selain itu, indeks saham MSCI Indonesia turun peringkat dari equal weight menjadi underweight karena hambatan pertumbuhan dan penurunan Return on Equity (ROE).

Sentimen negatif ini berpotensi memicu arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia, yang dapat menekan IHSG dan saham BBRI.

Peluang Buy the Dip dan Proyeksi Rebound

Meski situasi pasar terlihat suram, Tim Analis Bareksa menilai ada peluang menarik untuk menerapkan strategi Buy the Dip. Mereka memperkirakan butuh waktu sekitar 35–72 hari perdagangan dari level terendah (bottom) hingga pembalikan arah (rebound) ke level tertinggi dengan potensi return di atas 15%.

"Belajar dari kondisi serupa pada 2018, investor bisa menerapkan strategi Buy the Dip secara bertahap," tulis mereka.

Saham BBRI direkomendasikan untuk dibeli dengan target harga tahun 2025 di Rp5.650 per saham, atau potensi kenaikan hingga 54% dari level saat ini. Namun, investor tetap perlu mewaspadai risiko seperti capital loss akibat fluktuasi pasar yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan kinerja perusahaan.

Optimisme dari Analis OCBC Sekuritas

Analis OCBC Sekuritas, Budi Rustanto, juga memberikan pandangan optimis terhadap saham BBRI dalam riset berjudul A Recovery Year: BBRI. BBRI diproyeksikan memiliki rasio pembayaran dividen minimal 85%, dengan estimasi imbal hasil (yield) mencapai 8%.

"Kami optimis terhadap prospek saham BBRI, didorong oleh pemulihan pertumbuhan kredit, terutama dari segmen mikro dan korporasi, serta pelonggaran kebijakan moneter," jelas Budi.

Baca Juga: Alhamdulillah! Kabar Bahagia Bagi Para KPM Berikut adalah Daftar Bantuan Sosial yang Terus Disalurkan Pemerintah

Faktor lain yang mendukung kinerja BBRI meliputi:

  1. Kebijakan fiskal yang ekspansif.
  2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat.
  3. Kualitas aset yang terjaga dengan rasio cakupan memadai.
  4. Peningkatan pendapatan berbasis biaya dan efisiensi.
  5. Transformasi digital yang mendorong pertumbuhan CASA (Current Account Saving Account).
  6. Likuiditas dan permodalan yang solid untuk mendukung ekspansi kredit.

OCBC Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp5.000 per saham, atau potensi kenaikan lebih dari 45% dari level harga saat ini.

Rekomendasi Saham BBRI dari Berbagai Analis

Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 31 analis merekomendasikan Buy untuk saham BBRI, sementara lima analis merekomendasikan Hold, dan satu analis merekomendasikan Sell. Mayoritas analis memberikan rating Buy dengan target harga rata-rata Rp5.086 per saham untuk 12 bulan ke depan.

Beberapa rekomendasi target harga dari analis terkemuka:

  • Ferry Wong (Citi): Buy dengan target harga Rp5.800 per saham.
  • Jonathan Gunawan (Trimegah Sekuritas): Buy dengan target harga Rp6.400 per saham.

Meskipun saham BBRI mengalami tekanan berat akibat gejolak pasar global, strategi Buy the Dip bisa menjadi peluang menarik bagi investor jangka panjang.

Dukungan dari analis Bareksa dan OCBC Sekuritas, serta proyeksi pertumbuhan kredit dan dividen yang menarik, semakin memperkuat prospek saham BBRI ke depan. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap risiko fluktuasi pasar dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko investasi.

Berita Terkait

News Update