Mengapa Saham BBRI dan BMRI Anjlok Parah Meskipun Kinerjanya Masih Baik? Ini Jawabannya

Jumat 28 Feb 2025, 11:16 WIB
Analisis penurunan harga saham BRI dan Mandiri tahun 2025. (Sumber: Poskota/Yusuf Sidiq)

Analisis penurunan harga saham BRI dan Mandiri tahun 2025. (Sumber: Poskota/Yusuf Sidiq)

POSKOTA.CO.ID - Berikut ini kita akan membahas topik yang sedang hangat di pasar saham, yaitu penurunan harga saham dua bank besar Indonesia, BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BMRI (Brain and Mind Research Institute) atau PT Bank Mandiri Persero.

Sebelum kita lanjut, perlu diingat bahwa pembahasan ini bersifat informatif dan bukan rekomendasi investasi.

Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan Anda, dan segala risiko juga menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 28 Februari 2025: Aries, Taurus, dan Gemini, Nasib Siapa Paling Beruntung?

Apa yang Terjadi dengan Saham BRI dan Mandiri?

Melansir dari channel YouTube @Baca Saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,83%, ditutup pada level 6.485 pada tanggal 27 Februari 2025

Meskipun penurunan IHSG terlihat moderat, beberapa saham besar justru mengalami penurunan yang lebih signifikan. Dua di antaranya adalah saham BRI dan Bank Mandiri.

  • Bank Mandiri: Turun 5,28%
  • BRI: Turun 4,97%

Penurunan ini cukup mengejutkan, mengingat kedua bank ini termasuk dalam kategori big banks dengan kapitalisasi pasar yang besar.

Biasanya, saham-saham besar seperti ini jarang mengalami penurunan drastis dalam satu hari. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

Analisis Kinerja BRI dan Mandiri

Mari kita lihat lebih dalam kinerja kedua bank ini dalam beberapa tahun terakhir.

1. Kinerja BRI

  • Year-to-Date (YTD): Turun 11%
  • 1 Tahun Terakhir: Turun 40%
  • 3 Tahun Terakhir: Turun 21,6%

Meskipun mengalami penurunan harga saham, BRI tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,15 triliun di kuartal IV 2024.

Dari sisi profitabilitas, BRI memiliki gross profit margin sebesar 70% dan net profit margin 28%. Angka ini menunjukkan bahwa BRI masih mampu menghasilkan kinerja yang solid.

2. Kinerja Bank Mandiri

  • Year-to-Date (YTD): Turun 18,2%
  • 1 Tahun Terakhir: Turun 34%
  • 3 Tahun Terakhir: Naik 21,8%

Bank Mandiri juga mencatatkan laba bersih yang mengesankan, yaitu Rp151,78 triliun di kuartal IV 2024. Dengan gross profit margin 62% dan net profit margin 10,2%, Mandiri tetap menjadi salah satu bank paling profitable di Indonesia.

Mengapa Saham BRI dan Mandiri Anjlok?

Pertanyaan besar yang muncul adalah: Mengapa saham BRI dan Mandiri turun signifikan meskipun kinerjanya masih baik?

  1. Pergeseran Aliran Dana
    Salah satu kemungkinan adalah adanya pergeseran aliran dana dari saham ke instrumen investasi lain yang dianggap lebih menarik, seperti obligasi atau reksadana. Para big money yang memiliki porsi besar di saham BRI dan Mandiri mungkin memilih untuk melakukan profit taking atau mengalihkan dananya ke instrumen lain.
  2. Kinerja yang Tidak Signifikan
    Meskipun laba kedua bank ini masih tinggi, pertumbuhannya terlihat stagnan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mungkin membuat investor kehilangan minat untuk memegang sahamnya dalam jangka panjang.
  3. Faktor Eksternal
    Kondisi ekonomi global dan domestik juga bisa memengaruhi sentimen pasar. Ketidakpastian ekonomi, fluktuasi nilai tukar, atau kebijakan moneter yang ketat bisa menjadi pemicu penurunan harga saham.

Prospek Kedepan: Peluang atau Ancaman?

Penurunan harga saham seringkali dianggap sebagai momen yang menakutkan bagi investor. Namun, bagi sebagian orang, ini justru bisa menjadi peluang untuk membeli saham berkualitas dengan harga lebih murah.

1. Valuasi yang Menarik

  • BRI: Price to Book Value (PBV) 1,74x (lebih rendah dari rata-rata historis 2,5x)
  • Mandiri: PBV 1,53x (lebih rendah dari rata-rata historis 1,95x)

Dengan valuasi yang lebih rendah, kedua saham ini bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari saham dengan potensi kenaikan di masa depan.

2. Dividen Yield yang Menjanjikan

Penurunan harga saham juga berdampak pada peningkatan dividend yield. Bagi investor yang fokus pada pendapatan pasif, ini bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.

3. Kinerja Jangka Panjang

Jika kita melihat data historis, baik BRI maupun Mandiri memiliki track record yang baik dalam menghasilkan laba dan memberikan return bagi investor. Meskipun harga sahamnya turun, kinerja fundamental kedua bank ini masih solid.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer dan Scorpio Hari Ini 28 Februari 2025: Dinamika Emosi, Hubungan, dan Karier

Perbandingan dengan Tahun 2020

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi pasar saham akibat pandemi COVID-19. Saat itu, saham BRI dan Mandiri juga mengalami penurunan signifikan.

Namun, dalam beberapa tahun berikutnya, kedua saham ini berhasil pulih dan bahkan mencetak rekor harga baru.

Apakah tahun 2025 akan mengulang sejarah yang sama? Tidak ada yang bisa memastikan. Namun, jika kinerja kedua bank ini tetap stabil atau bahkan membaik, peluang untuk kenaikan harga saham di masa depan tetap terbuka.

Penurunan harga saham BRI dan Mandiri memang menimbulkan kekhawatiran, tetapi juga bisa menjadi peluang bagi investor yang memiliki strategi jangka panjang.

Kedua bank ini masih memiliki fundamental yang kuat, dengan laba bersih yang besar dan valuasi yang menarik.

Namun, penting untuk diingat bahwa investasi saham selalu memiliki risiko. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham, pastikan Anda telah melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.

Semoga artikel ini memberikan wawasan baru bagi Anda. Jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis sebelum mengambil keputusan investasi. Selamat berinvestasi!

Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi. Data yang digunakan bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Berita Terkait

News Update