Memang, sangat diharapkan orang-orang yang sedang berpuasa menghayati rasa lapar dan dahaga yang dirasakannya sehingga terbuka kesadaran bahwa dalam masyarakat masih ada orang-orang yang dalam kehidupan sehari-harinya mengalami kelaparan seperti itu.
Bukan karena mereka sedang berpuasa tapi karena memang tidak memiliki apa-apa untuk dimakan. Mereka miskin karena tidak memiliki pekerjaan atau karena menjadi korban bencana.
Atau menjadi korban penggusuran karena kesewenang-wenangan penguasa. Dari penghayatan seperti itu diharapkan akan tumbuh kesadaran untuk membantu meringankan penderitaan mereka.
Dalam konteks seperti itulah, maka zakat fitrah diwajibkan bagi setiap orang Islam untuk dikeluarkan dan diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu.
Zakat fitrah ini harus sudah diberikan kepada yang berhak sebelum Shalat Idul Fitri dilaksanakan. Diharapkan, dari zakat fitrah ini akan ada kepastian atau jaminan bahwa setidaknya pada hari Idul Fitri tidak ada orang yang kelaparan di tengah-tengah kaum Muslimin merayakan hari itu dengan suka cita.
Syukur-syukur jika zakat fitrah yang diterima orang-orang yang tidak mampu itu jumlahnya cukup besar sehingga dapat menjamin anak-anak mereka atau orang-orang tua yang sudah udzur dalam keluarga itu dapat makan setiap harinya.
Selain zakat fitrah, ada zakat mal yang banyak orang mengeluarkannya pada akhir bulan Ramadhan.
Jika zakat fitrah dimaksudkan untuk konsumsi, maka zakat mal lebih dimasudkan untuk pemberdayaan yang produktif.
Ada pendapat pribadi bahwa memberikan zakat mal kepada sedikit orang dalam jumlah cukup besar untuk tujuan produktif, misalnya untuk pemberian modal usaha.
Dengan harapan di tahun depan mereka tidak lagi menjadi penerima zakat tetapi menjadi wajib zakat karena telah berubah menjadi orang mampu.
Itu lebih baik dari pada memberikan zakat mal dalam jumlah besar kepada orang banyak tapi masing-masing mendapat bagian dengan nilai sangat kecil dan tidak berarti apa-apa. Dengan cara seperti itu, menurut pendapat tersebut, angka kemiskinan dapat dikurangi sedikit demi sedikit.
Jama'ah rahimakumullah