POSKOTA.CO.ID - Pengajuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI 2025 bisa menjadi solusi tepat untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal tambahan.
Sayangnya bisa saja pengajuan pinjaman KUR ini gagal cair dan banyak dari calon debitur merasa kecewa pinjaman ditolak oleh pihak bank.
Jadi sebenarnaya ada beberapa alasan kenapa pengajuan pinjaman KUR ini bisa ditolak, mulai dari ketidaksesuaian dokumen hingga masalah keuangan.
Nah untuk menghindari hal tersebut, tentunya penting bagi calon penerima KUR BRI untuk bisa memperbaikinya sehingga bisa mendapatkan pencairan pinjaman.
Baca Juga: Anji Manji Belum Diajak Bergabung dengan VISI, Anggap Dirinya Kurang Mumpuni
1. Limit KUR Sudah Habis
Masalah pertama yang sudah sangat umum terjadi ketika pinjaman KUR BRI ini ditolak adalah limit pinjaman sudah habis digunakan.
Pemerintah sendiri membatasi penyaluran KUR kepada masing-masing UMKM. Diantaranyna untuk usaha non produksi sepertti jasa dan perdagangan dibatasi pinjamannya sebesar Rp200 juta.
Kemudian untuk usaha yang melakukan produksi, seperti perusahaan dan industri maka batas maksimal pinjaman yang bisa diambil adalah Rp500 juta.
Oleh karena itu jika memang sudah mencapai limit pinjaman yang diberikan, maka bisa saja pengajuan Anda akan ditolak oleh BRI.
2. Data Tidak Sesuai dengan Domisili
Sebagai contoh adalah KUR Mikro, jenis pinjaman ini hanya bisa dilakukan di unit bank sesuai dengan alamat domisili asli dari nasabah.
Jika Anda mengajuan pinjaman KUR di luar wilayah, maka kemungkinan besar pinjaman akan ditolak oleh pihak bank dan gagal cair.
3. Kredit Macet
Riwayat pembayaran Anda menjadi salah satu penilaian piihak bank dalam memberikan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Jika Anda memiliki riwayat pembayaran yang buruk atau kredit macet dan pernah terlambat membayar, bisa berdampak pada pengajuan KUR yang ditolak.
Baca Juga: 4 Tanda Pinjaman KUR 2025 Anda Akan Dicairkan oleh Bank, Ini Tanda yang Paling Penting
4. Agunan Tidak Cukup
Untuk beberapa jenis KUR, seperti KUR Kecil wajib mensyaratkan agunan tambahan sebagai jaminan untuk mengambil kredit.
Sesuai dengan ketentuan dari bank, jika agunan yang Anda miliki tidak cukup atau tidak sesuai ketentuan, maka pengajuan bisa ditolak.
5. NPWP Tidak Aktif
Salah satu syarat untuk mendapatan pinjaman KUR adalah memiliki NPWP, misalnya untuk KUR Ritel dengan plafon lebih dari Rp100 juta.
Nah data NPWP ini penting untuk diupdate, dimana jika data Anda tidak aktif maka pengajuan Anda bisa ditolak dan gagal cair.
6. Banyak Nasabah Lain yang Kreditnya Macet di Kantor BRI
Beberapa dari kantor cabang BRI mungkin memiliki banyak nasabah dengan rasio kredit macet (NPL) yang tinggi. Biasanya pemberian pinjaman akan lebih ketat kepada nasabah lainnya.
Untuk beberapa alasan, plafon yang diberikan bagi nasabah mungkin hanya naik 30 persen saja dari kredit sebelumnnya dan bisa menjadi alasan pengajuan KUR Anda ditolak.
Alternatif Pinjaman Selain KUR
Jika pengajuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Anda ditolak, maka bisa pertimbangkan untuk mengambil jenis kredit lainnya yang tersedia.
Diantaranya ada 3 jenis pinjaman BRI, diantaranya bisa cek di bawah ini:
- Kupedes Rakyat (Kuprak): Pinjaman komersial di BRI yang memberikan plafon hingga Rp100 juta. Jika mengambil pinjaman di bawah Rp50 juga maka tidak perlu menyertakan agunan.
- Kupedes BRI: Kredit umum pedesaan yang menawarkan plafon hingga Rp200 juta, namun jenis pinjaman ini wajib menyertakan agunan.
- KUR Ritel BRI: Jenis kredit ini memberikan plafon pinjaman mulai dari Rp100 juta hingga Rp500 juta. Bagi peminjam wajib mensyaratkan NPWP aktif dan agunan tambahan.