Pihak Pertamina Membantah Pengoplosan Pertalite dan Pertamax: Kualitas BBM di SPBU Sudah Sesuai

Kamis 27 Feb 2025, 19:39 WIB
Ilustrasi Pertamina. (Sumber: Wikimedia Commons)

Ilustrasi Pertamina. (Sumber: Wikimedia Commons)

POSKOTA.CO.IDPertamina kembali menegaskan bahwa tidak ada praktik pencampuran bahan bakar dalam distribusi mereka.

Hal ini disampaikan langsung oleh jajaran manajemen, Mars Ega Legowo Putra, dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu 26 Februari 2025.

"Jadi untuk pertalite kita sudah menerima produk baik dari kilang maupun dari luar Negeri, itu adalah bentuk RON 90. Untuk 92 juga sudah dalam bentuk RON 92 baik dari kilang Pertamina maupun pengadaan dari luar Negeri. (Jadi) tidak ada proses perubahan RON," ucap Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, di depan Komisi XII DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.

Ia juga menyatakan bahwa Pertamina terus menjaga mutu produk dan memastikan transparansi dalam setiap tahap distribusi.

Baca Juga: Nyaris Rp1 Kuadriliun! Skandal Pertamina Puncaki Klasemen Liga Korupsi Indonesia

"Setelah kita terima di terminal, itu pun di terminal juga melakukan rutin pengujian kualitas produk. Nah, itu pun kita terus jaga sampai ke SPBU. Sehingga, kami berkomitmen dan kami berusaha memastikan bahwa yang dijual di SPBU untuk RON 92 adalah sesuai dengan RON 92, yang RON 90 sesuai dengan RON 90," ucapnya.

Ucapan dari pihak Pertamina itu pun bertentangan dengan temuan Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92, padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan," kata Kejagung, dikutip Poskota di situs resminya, Selasa 25 Februari 2025.

Skandal ini merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun dan menyeret tujuh tersangka ke dalam proses hukum.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Pertamina, Ahok Berpeluang Diperiksa Kejagung

Kasus ini pun seketika memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik.

Berita Terkait
News Update