JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengerukan lumpur dan sedimen di waduk, embung, situ, maupun kali atau sungai di Jakarta bakal menyasar 45 titik.
"Secara rinci, di Jakarta Utara 13 titik, Jakarta Timur 12 titik, Jakarta Barat 10 titik, Jakarta Pusat 8 titik, dan Jakarta Selatan ada 6 titik," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Hendri, dikonfirmasi Kamis, 26 Februari 2025.
Hendri menyampaikan, selain pengerukan di saluran primer maupun sekunder, pengerukan juga dilakukan di saluran penghubung atau PHB (tersier).
Pengerukan lumpur ditargetkan mencapai 1 juta meter kubik tahun 2025 ini.
Baca Juga: Miliano Jonathans Jual Mahal, Erick Thohir Harap Pemain Berdarah Depok Mau Bela Timnas Indonesia
Pengerukan saluran primer gencar dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengebut pengerukan kali maupun saluran air yang ada guna mengatasi banjir.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menegaskan, pengerukan kali hingga saluran akan terus intens dilakukan hingga Agustus 2025.
"Ini kami mungkin sampai Agustus ya, sampai Agustus. Bayangin bulan puasa tetap kerja tentu akan periodik, pasti akan periodik ya, saya gak mungkin bahasanya minimal 6 bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak," kata Rano di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu, 23 Februari 2025.
Baca Juga: Perbandingan Harga BBM PT Pertamina di Indonesia vs Asia Tenggara: Mana yang Lebih Murah?
Mantan Gubernur Banten ini menambahkan, untuk banjir rob, sementara bakal fokus di satu titik yakni di kawasan Muara Baru.
Sebab di sana menjadi lokasi yang paling terdampak dan terparah saat rob atau banjir pesisir melanda.