POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dsar dan Menengah (Kemendikdasmen) saat ini tengah menyalurkan dana bantuan bagi siswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP) 2025.
Penyaluran dilakukan secara bertahap, dan saat ini merupakan termin pertama di tahun anggaran 2025 yang menyasar kepada siswa pemilik NISN dan NIK terpilih hingga April mendatang.
Dilansir dari laman Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikdasmen, total anggaran yang digelontorkan untuk sejumlah program prioritas, mencapai Rp33,5 Triliun.
Untuk penyaluran beasiswa PIP 2025 sendiri akan menyasar kepada 18,59 siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Baca Juga: Tahapan Proses Pencairan KUR BRI 2025, Simak Selengkapnya
Selain program wajib belajar 13 tahun, anggaran itu pun menyasar pada siswa yang berasal dari kalangan tertentu melalui program bantuan afirmasi.
Bantuan afirmasi akan diberikan kepada 3.879 siswa dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) atau daerah khusus dan pelajar dari Papua melalui Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).
" Dengan total anggaran kemendikdasmen pad atahun 2025 sebesar Rp33,5 Triliun, sejumlah program prioritas akan dilaksanakan," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti beberapa waktu lalu.
Baca Juga: NIK KTP Anda Terdaftar sebagai Penerima Bansos PKH 2025, Ini Cara Praktis Cek Nama Penerima
Syarat PIP 2025
Satu di antara syarat untuk mendapatkan dana bantuan PIP 2025, yaitu siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan sudah terdaftar di DTKS dan Dapodik sebagai penerima bantuan.
Dana PIP 2025 Bisa Dicairkan apabila:
Setiap peserta penerima bantuan, bisa melakukan pencairkan PIP 2025 sesuai dengan jadwal pengambilan dana di bank penyalur, apabila:
-. Memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) aktif selama mengenyam pendidikan formal maupun nonformal mulai dari SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat (Paket A, B dan C).
-. Telah melakukan aktivasi rekening SimPel atau berstatus penerima 'SK Nominasi dan SK Pemberian' pada sistem yang terdapat di laman resmi PIP.
Cara Cek Status Penerima PIP 2025
Setiap siswa yang sebelumnya telah mengajukan sebagai peserta PIP, bisa mengecek status penerima secara langsung melalui laman SIPINTAR Enterprise di pip.dikdasmen.go.id,
Silakan akses dan pilih menu 'Cari Penerima PIP' dengan mengisi data mulai dari Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan NIK siswa, sesuai petunjuk dan panduan pada aplikasi.
Nomimal Dana PIP 2025 per Siswa
Pemerintah telah menentukan nominal dana PIP 2025 yang akan diterima oleh setiap siswa. bantuan ini diberikan 1 kali untuk 1 tahun anggaran.
Penyesuaian besaran beasiswa tersebut berdasarkan jenjang pendidikan yang tengah ditempuh oleh siswa saat ini, meliputi:
1. SD, SDLB dan Paket A
Setiap siswa untuk jenjang SD dan sederajat, akan mendapatkan beaisiswa pendidikan sebesar Rp450.000.
Sedangkan bagi pelajar kelas 1 semester gasal dan kelas 6 semester genap, akan memperoleh uang tunai Rp225.000.
2. SMP, SMPLB dan Paket B
Peserta didik penerima di jenjang SMP dan sederajat akan mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp750.000, sementara bagi kelas 7 semester ganjil dan kelas 9 semester genap, Rp375.000.
3. SMA, SMALB, SMK dan Paket C
Untuk pelajar SMA dan sederajat akan memperoleh dana tunai sebesar Rp1.800.000, sedangkan siswa kelas 10 semester gasal dan kelas 12 semester genap, sebesar Rp900.000.
Batas Waktu Aktivasi Rekening SimPel
Dilansir dari akun YouTube Naura Vlog, bagi siswa yang telah dinyatakan sebagai penerima bantuan PIP dan hingga saat ini belum melakukan aktivasi rekening, pastikan untuk segera melaklukan aktivasi.
Adapun batas waktu aktivasi rekening SimPel yaitu hingga Jumat, 28 Februari 2025, jika tidak, maka dana bantuan akan dikembalikan ke kas negara.
"Jika tidak melakukan aktivasi rekening PIP hingga waktu yang dtentukan, maka dana PIP tidak bisa dicairkan dan berpotensi kembali ke kas negara," jelasnya.
Abdul Mu’ti menegaskan, seluruh inisiatif yang telah dilaksanakan merupakan upaya mewujudkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Pendidikan adalah prioritas utama dalam membangun masa depan bangsa,” ujarnya.