POSKOTA.CO.ID - PSSI resmi mengumumkan Jordi Cruyff, sebagai technical advisor atau penasihat teknis untuk Timnas Indonesia, Selasa 25 Februari 2025.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya, kehadiran Jordi diharapkan menjadi kombinasi yang sejalan dengan visi PSSI.
Anak dari legenda Timnas Belanda, Johan Cruyff tersebut akan memberi masukan dan arahan untuk sepak bola Indonesia bersama Direktur Teknik yang akan ditunjuk kemudian.
Kehadiran Jordi di PSSI semakin menambah aroma Belanda di tubuh Timnas Indonesia yang sebelumnya telah menunjuk Patrick Kluivert beserta staf pelatih yang juga berasal dari Negeri Kincir Angin.
Sempat Terbebani Reputasi Sang Ayah
Berada di bawah-bawah nama besar sang ayah, Jordi Cruyff bisa dikatakan kurang berhasil semasa aktif menjadi pemain.
Jordi yang merupakan lulusan akademi Ajax Amsterdam tersebut, memang sempat berkarier di dua klub besar yakni Barcelona dan Manchester United.
Namun, namanya perlahan meredup dan hanya bermain untuk tim-tim medioker sejak usia 26 tahun dengan melanglangbuana Celta Vigo, Deportivo Alaves, Espanyol hingga ke klub-klub antah berantah di negara-negara kecil.
Pria kelahiran 9 Februari 1974 tersebut akhinya menjajaki dunia kepelatihan dan staf official.
Pasca gantung sepatu, Jordi Cruyff beralih menjadi pelatih dan pernah menukangi beberapa klub di Siprus, Malta, hingga Israel.
Penunjukkan Jordi Cruyff Disinggung Media Argentina
Karier kepelatihannya yang mencolok adalah ketika ia dipercaya menjadi pelatih di Timnas Ekuador pada tahun 2020.
Pengalaman tersebut disinggung media asing asal Argentina, Ole, yang merasa heran dengan penunjukkannya di Timnas Indonesia.
"Sang pria asal Belanda meninggalkan Blaugrana untuk memiliki kesempatan baru di tim nasional, yang kedua dalam kariernya setelah masa yang gagal di Ekuador," tulis media tersebut.
Kiprah Jordi Cruyff di Timnas Ekuador dinilai sebagai pengalaman pahit karena digantikan sebelum melakoni laga pertamanya.
"Masa-masa Jordi Cruyff di tim nasional Ekuador benar-benar tidak diketahui karena dia pergi tanpa memimpin satu laga pun," tulis Ole.
"Penunjukannya adalah sebuah kegagalan dan dia pergi diam-diam untuk melatih di China dan kemudian ke Barcelona," tambahnya.
Pada saat itu, Jordi Cruyff mengundurkan diri dan meninggalkan Timnas Ekuador tanpa sempat melakoni satu laga pun akibat pandemi.