PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Munggahan menjadi salah satu kegiatan atau tradisi yang bisa dilakukan warga di beberapa wilayah di Pandeglang setiap menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan.
Kegiatan itu biasanya dilakukan warga dengan acara makan bersama atau babacakan.
Masyarakat berkumpul di suatu tempat, baik di perkampungan maupun tempat wisata, mereka melakukan masak-masak, kemudian setelah itu makan bersama.
Istilah Munggahan ini memang sejauh ini tidak ada yang mengartikan, namun rata-rata warga yang melakukan acara munggahan itu dirayakan dengan cara babacakan atau makan bersama. Dan istilah munggahan hanya dilakukan warga setiap menghadapi datangnya bulan puasa.
Seperti yang dilakukan oleh ribuan masyarakat di wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, ribuan warga itu mulai dari anak-anak, dewasa, serta siswa dari tiap sekolah yang ada di wilayah Menes, berkumpul di Jalan Raya Alun-alun untuk melakukan acara munggahan dengan cara babacakan.
Namun, kali ini acara munggahan yang dilakukan ribuan warga Menes bersama jajaran pemerintahan setempat, tidak memasak makanan di lokasi kegiatan, tetapi mereka (warga-red) membawa makanan dari rumahnya masing-masing.
Baca Juga: Munggahan, TPU Rawa Kopi Jakbar Ramai Dikunjungi Peziarah
Dengan menghamparkan daun pisang dan tikar sepanjang kurang lebih 150 meter, ribuan warga bersama jajaran Muspika Menes, berkumpul di Jalan Raya Alun-alun Menes, untuk menyantap makanan yang mereka bawa dari rumahnya secara bersamaan di tengah jalan tersebut.
Hamparan daun pisang dan tikar, terbentang sepanjang kurang lebih 150 meter mulai dari simpang tiga Alun-alun hingga jalan belokan pasar Menes.
Nampak jelas, keceriaan dan kebahagiaan serta suka cita ribuan masyarakat Menes dalam acara munggahan, menyambut datangnya Bulan Suci yang penuh berkah tersebut (Ramadan-red).
Acara munggahan yang dilakukan ribuan masyarakat bersama jajaran Muspika mengusung tema "Munggahan Bungah Mapag Ramadhan".
