LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pembelian tiga unit mobil dinas baru seharga Rp1,8 miliar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak menuai kritikan dari aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala).
Salah seorang aktivis Kumala, Idham menilai, pembelian mobil dinas KPU Lebak dengan merk Toyota Hilux Double Cabin senilai Rp1,8 Miliar terlalu berlebihan. Apalagi sekarang ini pemerintah telah melakukan efisiensi anggaran.
"Pembelian tiga unit mobil dinas KPU kami rasa terlalu berlebihan di tengah efisiensi anggaran sekarang ini," ungkap Idham, Selasa 25 Februari 2025.
Padahal kata dia, mereka bisa saja beli mobil yang harganya dibawah itu, karena uang nya pun bersumber dari hibah APBD Lebak.
Baca Juga: Boyong Mobil Dinas Seharga Rp1,8 Miliar, KPU Lebak Sebut Sudah Anggarkan Sejak 2023
Selain itu lanjut Idham, pembelian tiga mobil dinas KPU juga tidak terlalu urgent pada situasi sekarang ini karena kegiatan pesta demokrasi sudah selesai.
"Apa urgensinya? Karena proses pemilihan umum sudah selesai dan tidak ada kegiatan yang terlalu penting. Terkecuali dari kemarin-kemarin beli nya, pada saat momen pemilu maupun pilkada," katanya.
Menurut Idham, pembelian mobil dinas di tengah situasi tidak urgen menjadi pertanyaan publik. Sehingga hal itu perlu dipertanyakan dan dipertanggungjawabkan oleh KPU kepada publik.
"Makanya wajar kami sebagai mahasiswa mengkritisi hal itu, karena semuanya juga bertanya-tanya, seurgensi apa sih KPU beli mobil dinas itu dengan anggaran yang cukup besar," ujarnya.
Tidak hanya itu, Idham juga mengkritisi terkait angka partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024 yang tidak sesuai target.
Padahal, lanjut Idham, angaran yang digunakan KPU Lebak sangat besar dalam mengadakan kegiatan sosialisasi, maupun kegiatan hiburan.