Harga Bitcoin Hari Ini 25 Februari 2025: Pasar Kripto Berguncang, BTC Terus Melemah

Selasa 25 Feb 2025, 11:46 WIB
Ilustrasi harga Bitcoin hari ini pada Selasa, 25 Februari 2025. (Sumber: NewsBTC)

Ilustrasi harga Bitcoin hari ini pada Selasa, 25 Februari 2025. (Sumber: NewsBTC)

Berdasarkan laporan dari Bitcoin News, anjloknya harga ini terjadi setelah tersebarnya berita dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mengumumkan rencana pemberlakukan tarif pada Kanada dan Meksiko.

Kebijakan ini, dijadwalkan akan berlaku pada 4 Maret 2025. Sejalan dengan adanya rencana pemberlakukan tarif ini, pasar saham AS pun mengalami penurunan karena banyak investor yang masuk dalam zona fear dan panik.

“Tarif ini akan berlaku tepat waktu, sesuai jadwal. Ini merupakan penyalahgunaan yang sudah berlangsung bertahun-tahun, saya tidak menyalahkan negara lain. Saya menyalahkan kepemimpinan yang membiarkan ini terjadi,” kata Trump dikutip dari Bitcoin News.

Baca Juga: Umumkan akan Borong Bitcoin, MicroStrategy Siapkan Dana Rp32 Triliun

“Hal ini akan sangat baik untuk negara kita (AS), negara kita akan sangat likuid dan kaya kembali,” sambungnya.

Pasar Kripto Panik

Meski terjadi guncangan dalam pasar kripto, akumulasi aset mata uang kripto utamanya Bitcoin terus dilakukan oleh perusahaan atau institusi negara.

Seperti halnya Strategy, perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor itu berupaya untuk terus menambah asetnya dengan meluncurkan obligasi sebesar Rp32 triliun.

Dana tersebut akan digunakan untuk membeli Bitcoin dan operasional perusahaan. Nantinya, para investor dapat mengkonversi surat utang tersebut dalam bentuk saham.

Baca Juga: Google Rencanakan Integrasi Bitcoin dalam Ekosistemnya, Adopsi Mainstream Makin Meluas

Sementara, negara yang pertama kali mengadopsi Bitcoin yaitu El Salvador melakukan akumulasi dengan metode Dollar Cost Averaging, dan meningkatkan pembelian BTC per hari yang semula 1 BTC menjadi 1,6 BTC.

“Bitcoin berada di harga diskon,” cuit Michael Saylor.

Meski begitu, pasar tampak panik saat mengalami guncangan pasar. Hal itu terlihat dari data Coinglass yang menunjukan bahwa dana sekira USD 140 juta dalam posisi long hilang dalam empat jam.

Berita Terkait

News Update