Bitcoin Anjlok! Ternyata Inilah Penyebabnya, Simak Selengkapnya

Selasa 25 Feb 2025, 14:49 WIB
Informasi terkait penyebab harga bitcoin yang anjlok hari ini, 25 Februari 2025. (Sumber: Wikimedia Commons)

Informasi terkait penyebab harga bitcoin yang anjlok hari ini, 25 Februari 2025. (Sumber: Wikimedia Commons)

POSKOTA.CO.ID – Pasar kripto kembali bergejolak. Bitcoin, yang selama ini menjadi primadona dalam dunia aset digital, mengalami penurunan harga yang tinggi.

Bahkan, meskipun investor besar seperti Michael Saylor telah menggelontorkan dana sebesar $2 miliar untuk membeli Bitcoin, harga tetap anjlok. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan Bitcoin jatuh ke bawah level support penting. Berikut ini penjelasannya, dilansir dari kanal YouTube Crypto Rover dalam unggahan videonya berjudul "THIS IS WHY BITCOIN DUMPED! watch within 24 hours" yang diunggah pada 25 Februari 2025.

Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok! Sentuh Level di Bawah 100.000 Dollar Akibat Peretasan Bybit

Pasar saham AS mengalami koreksi yang cukup besar, yang berdampak langsung pada pasar kripto. Ketika pasar saham jatuh, investor cenderung menghindari aset berisiko tinggi seperti kripto.

Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari $10 juta dana likuidasi terjadi di pasar kripto. Hal ini memicu efek domino, di mana harga semakin tertekan akibat aksi jual besar-besaran.

"Pasar Saham AS mengalami koreksi besar juga di sini dan itu pada dasarnya berkorelasi," kata sang analisis dalam kanal YouTube Crypto Rover.

Binance, salah satu bursa kripto terbesar, melalui market maker-nya, Wintermute, diketahui menjual dalam jumlah besar. Tidak hanya Bitcoin, mereka juga melepas Solana dan aset kripto lainnya, yang semakin memperparah tekanan jual.

Baca Juga: Harga Bitcoin Jatuh ke 92.000 Dollar Hari Ini 25 Februari 2025, Akankah BTC Bangkit atau Terus Merosot?

Pergerakan Harga dan Level Support Kritis

Saat ini, Bitcoin telah menembus level support krusial yang menyebabkan penurunan harga lebih dari 4%.

Dari harga $94.3K, Bitcoin turun hingga $90K. Selain itu, indeks ketakutan (fear index) mencapai angka 25, yang menandakan pasar sedang berada dalam kondisi "ketakutan ekstrem."

Namun, ada dua kemungkinan skenario yang bisa terjadi:

  • Rebound Kuat: Jika level support ini bertahan, ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami pantulan harga dan kembali menguat.
  • Breakdown Lebih Dalam: Jika tekanan jual terus berlanjut, Bitcoin bisa turun lebih dalam dan memicu gelombang kepanikan di pasar.

Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok, Sentimen Pasar Menuju ‘Ketakutan Ekstrem’ Saat Kebijakan Tarif Donald Trump Berlaku

Ethereum dan Dampaknya di Pasar

Selain Bitcoin, Ethereum juga mengalami tekanan besar. Harga Ethereum telah menembus level support mingguan yang cukup penting.

Namun, ada sedikit harapan karena terbentuknya bullish divergence pada indikator RSI harian, yang bisa menjadi sinyal awal pemulihan harga.

Menariknya, meskipun harga turun, beberapa investor besar (whales) justru mulai mengumpulkan Ethereum.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pelaku pasar masih optimis dengan prospek jangka panjang Ethereum.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini 25 Februari 2025: Pasar Kripto Berguncang, BTC Terus Melemah

Sentimen Pasar dan Peluang Investasi

Saat ini, pasar berada dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Ditambah lagi, aliran dana dari ETF Bitcoin dan Ethereum mengalami penurunan, yang menambah tekanan jual.

Namun, dalam sejarahnya, momen ketika "fear index" berada di titik ekstrem sering kali menjadi peluang emas bagi investor jangka panjang.

Kondisi pasar kripto saat ini memang penuh tantangan, tetapi juga membuka peluang besar. Dengan kondisi ketakutan yang tinggi, sering kali ini menjadi momen terbaik untuk masuk ke pasar bagi mereka yang berpikir jangka panjang.

Namun, bagi trader jangka pendek, volatilitas saat ini bisa menjadi ladang keuntungan jika strategi yang tepat diterapkan.

News Update