Lagu ini salah satu karya ikonik dari band indie asal Bandung, Pure Saturday. Lagu ini dirilis pada 1996 dalam album debut self-titled mereka.
Lagu Cokelat begitu menonjol dengan lirik yang tajam dan musik yang khas. Ini tentunya mencerminkan kritik sosial terhadap perilaku aparat kepolisian pada masa itu.
Seringai - "Lencana" (2004)
Dalam lagu "Lencana", Band rock Seringai ini menyoroti penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat. Liriknya menggambarkan bagaimana "lencana" digunakan sebagai alat untuk menindas, bukan melindungi.
The Brandals - "Awas Polizei!" (2011)
Dalam lagu ini, band asal Jakarta ini menggunakan kata "Polizei" yang berasal dari bahasa Jerman untuk polisi sebagai judu.
Mereka mengkritik tindakan represif yang sering dilakukan oleh aparat melalui lirik yang tajam dan penuh sindiran pedas.
Morfem - "Pilih Sidang atau Berdamai" (2012)
Lagu ini mengangkat tema pungutan liar yang sering terjadi saat pelanggaran lalu lintas. Dalam liriknya, menggambarkan dilema antara memilih sidang atau "berdamai" di tempat.
Baca Juga: Soal Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, Mahfud MD: Harusnya Band Sukatani Tak Perlu Minta Maaf
Iwan Fals - "Polisi dan Bajingan" (2021)
Lagu ini merupakan karya dari musisi legendaris Iwan Fals yang ia unggah di YouTube pada 31 Mei 2021, di tengah masa pandemi Covid 19.
Isinya tentang kritik sosial yang menurut Iwan Fals, terinspirasi dari cerita film di televisi dengan lirik yang juga berisi sindiran.
Slank - "Polisi yang Baik Hati” (2023)
Lagu ini dibuat sebagai bentuk apresiasi band legend Indonesia tersebut terhadap kinerja kepolisian yang diperlihatkan selama ini.
Namun, lagu ini malah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang kecewa karena Slank yang dulunya dikenal kritis, kini justru bersikap sebaliknya.