Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan metode rukyat, yaitu pengamatan langsung terhadap hilal untuk menetapkan awal bulan Ramadhan.
Penentuan ini dilakukan melalui sidang isbat yang akan digelar pada Sabtu, 1 Maret 2025, setelah Maghrib.
Jika dalam sidang isbat ditetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025, maka salat tarawih pertama versi pemerintah baru bisa dilaksanakan pada Sabtu, 1 Maret 2025 malam.
Namun, jika hilal sudah terlihat lebih awal, maka awal Ramadhan bisa saja bersamaan dengan Muhammadiyah.
Rakaat Salat Tarawih
Berdasarkan hadis riwayat Bukhari, Aisyah Radhiyallahu anha menyebut, Rasulullah SAW tidak pernah menambah jumlah rakaat salat malamnya, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, lebih dari 11 rakaat.
Salat tersebut terdiri dari empat rakaat, kemudian tiga rakaat witir. Namun, dalam praktiknya, jumlah rakaat salat tarawih beragam.
Sebagian besar ulama sepakat bahwa jumlah rakaatnya adalah delapan, ditambah witir. Namun, ada juga yang melaksanakan hingga 20 rakaat, tergantung pada kebiasaan di masing-masing komunitas muslim.
Baca Juga: Puasa Ramadhan 2025 Makin Berkah! Ini Deretan Aplikasi Islami Gratis di iPhone dan Android
Tata Cara Salat Tarawih
Salat tarawih dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendiri (munfarid) di rumah. Berikut tata cara lengkapnya:
1. Niat Salat Tarawih
Sebelum memulai salat, bacalah niat sesuai posisi Anda:
Niat sebagai Makmum:
نَوَيْتُ صَلاَةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat salat tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”