Bedasarkan laporan dari Cointelegraph, perusahaan dan negara semakin gencar dalam berinvestasi Bitcoin, semisal perusahaan Strategy dan negara El Salvador.
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) melaporkan pada 6 Februari 2025, perusahaan manajemen aset BlackRock meningkatkan kepemilikan saham di Strategy menjadi 5 persen.
Hal tersebut dilakukan setelah perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor itu mengadopsi skema pasar dengan topik Bitcoin serta rencananya terus membeli BTC dengan mengeluarkan obligasi hingga Rp32 triliun.
Baca Juga: Umumkan akan Borong Bitcoin, MicroStrategy Siapkan Dana Rp32 Triliun
Kemudian ada 12 negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang saat ini memegang saham dari Strategy, sebagai bagian dari program pensiun atau cadangan keuangan mereka.
El Salvador yang lebih dulu mengadopsi Bitcoin sebagai alat tukar sah terus meningkatkan akumulasi asetnya, sebagai bagian dari strategi ekonomi.
Sejak 22 Desember 2024, negara El Salvador menambah cadangan aset BTC-nya dengan metode Dollar Cost Averaging (DCA).
Lalu di awal 2025, El Salvador terus meningkatkan pembelian aset digital hariannya semula 1 BTC per hari menjadi 1,6 BTC per hari.
Baca Juga: Pi Network Peringatkan Adanya Coin Palsu yang Diperdagangkan: Hati-Hati Kena Tipu!
Saat ini, total cadangan Bitcoin yang dimilik oleh negara tersebu mencapai 93.417 BTC dengan harga rata-rata USD 98.579 atau setara dengan Rp1,608 miliar.
Dengan terus melakukan akumulasi, El Salvador berpotensi mendapat keuntungan besar jika terjadi lonjakan harga.
DISCLAIMER: Artikel ini merupakan informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk berinvestasi mata uang kripto Bitcoin atau sejenisnya.