JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus kejahatan masih kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat, tidak terkecuali saat bulan Ramadhan.
Psikolog Forensik, Reza Indragiri mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan barang mewah, apalagi saat bepergian ke tempat rawan kejahatan.
Hal ini berkaca pada kasus kejahatan yang terjadi pada saat Natal dan tahun baru 2025 kemarin. Ia menyebut mayoritas kasus kejahatan yakni kejahatan pencurian properti atau barang mewah.
"Karena, kaum bromocorah sedang puncak-puncaknya butuh duit dan menganggap orang-orang sedang punya banyak duit. Incaran bandit adalah benda-benda berharga yang bisa cepat diuangkan," kata Reza saat dihubungi, Minggu, 23 Februari 2025.
Baca Juga: Gerombolan Remaja di Tajurhalang Bogor Dibubarkan, Cegah Kejahatan Malam
Ia menganalogikan, kasus kejahatan serupa tidak menutup kemungkinan terjadi saat Ramadhan dan Idul Fitri, termasuk momen mudik.
"Jadi, hindari membawa barang berharga jika dirasa tidak mampu menjaganya dengan baik. Juga, jangan bawa uang tunai dalam jumlah banyak. Untuk transaksi, pakai e-wallet dan QRIS saja," jelasnya.
Reza menuturkan, polisi diharapkan bisa melakukan langkah pencegahan aksi kejahatan yang berpotensi marak pada Ramadhan dan lebaran 2025.
"Polisi bisa bikin ultimatum sejak sekarang bahwa untuk jenis kejahatan tertentu, selama Ramadhan hingga H+7 Idul Fitri polisi akan langsung melakukan penindakan dengan peluru tajam ke bagian tubuh yang mematikan," ucapnya.
Baca Juga: Jaga Keamanan Data Pribadi Anda, Waspadai 3 Jenis Kejahatan Siber Ini!
"Target operasi: pelaku pembegalan, pembawa senjata ilegal, pelaku curanmor," sambung Reza.