JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komite Politik Nasional Partai Buruh menyatakan dukungan penuh terhadap mobilisasi demokratis #indonesiagelap yang dilakukan gerakan mahasiswa dan demonstrasi pelajar Papua menuntut pendidikan gratis dalam beberapa hari belakangan ini.
Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia dan Wakil Presiden Partai Buruh Ilhamsyah menilai, demonstrasi mahasiswa dan pelajar kali ini muncul sebagai simbol perlawanan terhadap sistem kapitalisme-neoliberal yang telah lama menindas rakyat.
"Aksi ini merupakan wujud nyata dari kerinduan mendalam masyarakat untuk merobohkan tembok-tembok ketidakadilan yang selama ini diacuhkan oleh pemerintahan yang mendaku mewarisi semangat reformasi," kata Ilhamsyah dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 Februari 2025.
Menurut Ilhamsyah, respons pemerintah terhadap kritik yang disampaikan mahasiswa maupun pelajar Papua justru menunjukkan gelagat mengulang rezim yang dahulu hendak dilawan melalui gerakan reformasi.
Baca Juga: Massa Aksi Indonesia Gelap di Jakarta Ricuh, Rusak Separator Bus dan Lempari Polisi
Bahkan tagar #kaburajadulu yang digaungkan masyarakat Indonesia, dianggap bukanlah hal yang serius.
Padahal jika ditelisik, tagar tersebut merupakan sindiran atas ketidakadilan yang terjadi di Indonesia.
"Ketimbang introspeksi akan gagalnya pemerataan pembangunan, pemerintah malah merundung, bahkan merepsesi demonstrasi pelajar di Papua yang lebih memilih pendidikan gratis ketimbang makan bergizi gatis," jelas Ilhamsyah.
Mahasiswa dan pelajar yang turun ke jalan tidak hanya menyuarakan kritik terhadap kebijakan yang dinilai menguntungkan segelintir elit, tetapi juga mengajukan beberapa tuntutan yang mencerminkan keinginan untuk perombakan sistem secara menyeluruh.
Ilhamsyah menambahkam, Komite Politik Nasional Partai Buruh, juga menyerukan beberapa hal diantaranya mendukung penuh kepemimpinan mahasiswa dan pelajar dalam mobilisasi demokratis.
Mendukung penuh mobilisasi #indonesiagelap dan tuntutan yang diajukan dalam mobilisasi tersebut. L
alu mendukung penuh demonstrasi pelajar di Papua yang menuntut pendidikan gratia ketimbang makan bergizi gratis.
"Menolak tindakan represi apparatus negara terhadap peserta aksi. Hak-hak peserta aksi untuk berekspresi dan berpendapat haruslah dilindungi seutuhnya oleh negara sebagai bagian penghormatan hak asasi manusia," pungkas Ilhamsyah.