POSKOTA.CO.ID - Pergerakan pasar kripto pada Jumat, 21 Februari 2025 mayoritas berada di zona hijau, utamanya mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, Bitcoin menunjukkan performa yang positif dalam 24 jam terakhir, yaitu naik 1,58 persen dan harga Bitcoin hari ini berada di level USD 98,342 atau setara dengan Rp1,60 miliar, saat kurs menyentuh Rp16.290 per dolar.
Sementara, Ethereum turut serta ikut naik 0.82 persen dalam 24 jam dan berada di level USD 2,744 (Rp44,6 juta).
Baca Juga: Robert Kiyosaki Ungkap Prediksi Harga Bitcoin Terbaru, akankah Terjungkal?
Kemudian cryptocurrency dari blockchain Solana (SOL) meningkat sebanyak 3.31 persen dalam 24 jam dan saat ini berada di level Rp2,8 juta per koin. Selanjutnya, Cardano (ADA) naik 3,45 persen dan berada di level harga Rp130 ribu-an per koin.
Total kapitalisasi pasar kripto global hari ini mencapai USD 3,24 triliun atau setara Rp 52.909 triliun, meningkat sekitar 1,50% dalam 24 jam terakhir dan didominasi oleh BTC.
Prediksi Harga Bitcoin
Mengutip dari Pintu, aset digital Bitcoin ini tengah berada di zona support yang krusial dalam rentang USD 91.000 - USD 95.000 (Rp1,48-Rp1,54 miliar). Jika tidak mampu bertahan, Bitcoin berpotensi alami penurunan harga lebih lanjut.
Faktor terjadinya koreksi pun ditentukan karena adanya penurunan permintaan dari investor besar (whale). Berdasarkan data CoinGlass, dalam empat minggu terakhir jumlah BTC yang disimpan dalam bursa terpusat meningkat sebanyak 54.000 BTC, dengan total yang tersedia sebanya 2,24 juta BTC.
Selain itu, aliran dana yang keluar dari ETF Bitcoin di Amerika Serikat (AS) pun meningkat. Tercatat pada 18 Februari 2025, ETC Bitcoin alami arus keluar sebesar USD 60 juta (Rp976 miliar).
Tetapi akumulasi aset kripto ini masih dilakukan oleh BlackRock dan MicroStrategy. BlackRock menambah asetnya sebesar Rp1,1 triliun pada 18 Februari 2025.
Sementara Strategy mengumumkan akan terus membeli BTC dengan rencana penerbitan surat utang atau obligasi sebesar USD 2 miliar.
Baca Juga: Google Rencanakan Integrasi Bitcoin dalam Ekosistemnya, Adopsi Mainstream Makin Meluas
Fundamental Bitcoin Dinilai Tetap Kuat
Meski diprediksi akan adanya koreksi dalam jangka pendek, banyak yang menilai jika fundamental jaringan blockchain Bitcoin tetap kuat.
Dukungan dalam adopsi institusi dan regulasi yang mulai lebih jelas di berbagai negara, memungkinkan aset ini menjadi nilai lindung.
Semisal AS dan Eropa tengah mengembangkan regulasi soal cryptocurrency. Sementara itu, 20 negara bagian AS, termasuk Texas dan Florida sedang mempertimbangkan untuk Bitcoin menjadi cadangan keuangan.
Baca Juga: Umumkan akan Borong Bitcoin, MicroStrategy Siapkan Dana Rp32 Triliun
Hal ini melihat dari keberhasilan El Salvador yang menjadikan BTC menjadi alat pembayaran sah serta dorongan pengakuan sebagai aset yang setara dengan emas atau disebut emas digital.
Kendati demikian, adanya peningkatan adopsi ini membuat ekosistem Bitcoin semakin kuat dan memungkinkan tahan terhadap volatilitas pasar.
DISCLAIMER: Artikel ini hanya informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk berinvestasi pada mata uang kripto atau sejenisnya.