Halte Rawamangun Kembali Dibuka, Senang Tak Perlu Lagi Transit di Kayu Jati

Jumat 21 Feb 2025, 08:35 WIB
Calon penumpang memasuki area tunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Rawamangun, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Rabu, 19 Februari 2025. Halte ini sempat ditutup akibat proyek konstruksi LRT Jakarta. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Calon penumpang memasuki area tunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Rawamangun, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Rabu, 19 Februari 2025. Halte ini sempat ditutup akibat proyek konstruksi LRT Jakarta. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rabu pagi, 19 Februari 2025, terlihat puluhan calon penumpang TransJakarta berdiri di Halte Rawamangun, Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Wajah mereka seolah memancarkan antusiasme yang tidak bisa disembunyikan.

Antrean penumpang mulai terlihat di pintu masuk halte. Ada yang tampak sedang berbincang asyik dan berbagi cerita tentang pengalaman mereka menggunakan kembali Halte Rawamangun.

"Senang banget halte ini akhirnya dibuka lagi. Dulu harus transit dulu di Halte Kayu Jati kalau mau ke koridor lain, sekarang enggak perlu lagi," kata Yuni, seorang pekerja kantoran yang setiap hari menggunakan layanan TransJakarta.

Setelah berbulan-bulan menunggu, halte yang sempat ditutup akibat proyek konstruksi LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai, akhirnya kembali beroperasi, tepat pada Rabu, 19 Februari 2025. Tentu saja, ini menjadi awal baru bagi mobilitas masyarakat di kawasan Rawamangun.

Baca Juga: Nasib Anak SD di Pandeglang, Melewati Jembatan Gantung yang Nyaris Putus

Halte Rawamangun kembali melayani dua rute utama, yaitu Koridor 4 (Pulo Gadung-Galunggung) dan rute 4D (Pulo Gadung-Kuningan). Halte ini juga menjadi titik penting bagi pelanggan yang ingin berpindah dari arah Galunggung (Koridor 4) ke Koridor 10 (Tanjung Priok-PGC).

Dengan dibukanya kembali halte ini, para penumpang tidak perlu lagi melakukan transit di Halte Kayu Jati, yang menjadi opsi utama bagi kalangan pengguna selama masa penutupan Halte Rawamangun.

Keputusan untuk menutup sementara halte ini bukan tanpa alasan. Sebab sejatinya, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, sebagai sebuah proyek konstruksi yang dilakukan di sepanjang rute Velodrome-Manggarai, memberikan dampak terhadap berbagai fasilitas publik, termasuk juga Halte Rawamangun.

Baca Juga: Beratnya Nelayan Paljaya Bekasi, Penghasilan Menurun Akibat Pagar Laut

Keselamatan dan kelancaran proyek konstruksi menjadi prioritas utama saat itu, meski harus menutup sementara Halte TransJakarta Rawamangun. Namun sejak ditutup pada 18 Desember 2024, pelanggan TransJakarta harus beradaptasi dengan perubahan.

Transjakarta menyediakan halte sementara, Rawamangun 1 dan Rawamangun 2, sebagai solusi sementara bagi para penumpang yang tetap mengandalkan transportasi massal ini untuk mobilitas sehari-hari.

Setelah Halte Rawamangun aktif kembali, pelanggan, khususnya warga Jakarta, tidak perlu lagi berjalan kaki lebih jauh atau berganti halte hanya untuk melanjutkan perjalanan.

PT Transportasi Jakarta yang menaungi bus TransJakarta secara resmi telah mengumumkan reaktivasi Halte Rawamangun sebagai bagian dari komitmen mereka dalam memastikan kelancaran mobilitas masyarakat.

Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani menyampaikan, reaktivasi ini bertujuan untuk mengembalikan kenyamanan pelanggan yang sempat terdampak selama proyek LRT berlangsung. "Halte Rawamangun mulai aktif kembali melayani pelanggan pada Rabu," ujarnya.

Bagi banyak pelanggan setia TransJakarta, kehadiran halte ini lebih dari sekadar sarana transportasi. Halte Rawamangun telah menjadi bagian dari keseharian mereka, Dengan pengoperasian kembali halte ini, perjalanan mereka kembali normal, lebih mudah, dan lebih nyaman.

Sekarang, dengan rampungnya sebagian besar proyek di sekitar halte, pelanggan Transjakarta bisa kembali menikmati layanan tanpa hambatan. Masyarakat berharap bahwa ke depannya, integrasi antara LRT dan Transjakarta akan semakin memudahkan mobilitas di Jakarta.

"Semoga nanti kalau LRT sudah bisa dipakai, perjalanan jadi lebih cepat dan nyaman," ujar Dedi, seorang mahasiswa yang kerap bepergian dari Rawamangun menuju Sudirman.

Reaktivasi Halte Rawamangun bukan hanya tentang kembalinya sebuah fasilitas transportasi, tetapi juga tentang bagaimana kota ini terus berkembang dan beradaptasi demi kenyamanan warga.

Berita Terkait

News Update