Nasib Anak SD di Pandeglang, Melewati Jembatan Gantung yang Nyaris Putus

Kamis 06 Feb 2025, 09:41 WIB
Sejumlah murid SD melintasi jembatan gantung yang nyaris ambruk di Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. (Sumber: Dok. Warga)

Sejumlah murid SD melintasi jembatan gantung yang nyaris ambruk di Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. (Sumber: Dok. Warga)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setiap pagi, Nisa, seorang siswi SDN Nanggala, dengan langkah hati-hati melintasi jembatan gantung yang sudah rusak parah.

Jembatan itu menghubungkan Kampung Sukajaya dengan dunia luar, tempat ia bersekolah di Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

Meski usia Nisa baru 9 tahun, ia sudah akrab dengan rasa takut yang menggelayuti setiap langkahnya di atas jembatan yang sudah nyaris putus.

Jembatan gantung sepanjang 30 meter ini, yang seharusnya menjadi penghubung aman bagi warga dan anak-anak sekolah, kini menjadi sebuah ujian keberanian. Bagian-bagian jembatan yang rapuh dan tali seling yang sudah putus semakin memperburuk kondisinya.

Baca Juga: Merawat 900 Kucing Terlantar di Jalanan, Berbagi Kepedulian Sesama Makhluk

Setahun lalu, tanah longsor dan banjir merusak jembatan ini. Namun, tanpa perbaikan berarti, kerusakan semakin parah dan menambah kecemasan warga.

"Setiap hari kami melintasi jembatan ini ketika hendak pergi sekolah. Iya, takut jatuh, karena bangunannya sudah banyak yang rusak. Semoga saja bisa cepat diperbaiki," kata Nisa dengan suara penuh kecemasan, Rabu (5/2).

Bagi Nisa dan teman-temannya, jembatan gantung yang seharusnya menjadi jembatan kehidupan kini menjadi sumber ketakutan. Bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi seluruh warga Kampung Sukajaya.

Herman Kidong, salah seorang warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap jembatan yang kini semakin rapuh. "Kami khawatir jika tidak segera diperbaiki, jembatan ini bisa ambruk kapan saja," ujarnya.

Baca Juga: Yonih Meninggal setelah Tenteng Gas dari Pangkalan

Jembatan gantung tersebut bukan hanya menghubungkan Kampung Sukajaya dengan desa sekitar, tetapi juga menjadi jalur utama bagi para pelajar, termasuk Nisa, untuk menuju sekolah.

Berita Terkait
News Update