Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Datangi KPK Nyatakan Siap Ditahan, Ungkap Adanya Dugaan Operasi Khusus Padanya

Kamis 20 Feb 2025, 12:42 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristianto. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Sekjen PDIP, Hasto Kristianto. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta guna memenuhi pemeriksaan terkait kasus yang menimpanya pada Kamis, 20 Februari 2025. Dirinya diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap serta perintangan penyidikan.

Hasto yang tiba di KPK pukul 09.52 WIB, didampingi oleh tim penasihat hukumnya yang terdiri dari Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, Ronny Talapessy, dan Patra Zen. Selain itu, beberapa kader pun turut mendampinginya diantaranya Ribka Tjiptaning, Deddy Sitorus, Komarudin Watubun, serta Guntur Romli.

Di luar gedung KPK, ratusan simpatisan PDIP berkumpul dan menyuarakan tuntutan agar Hasto dibebaskan. Dalam pernyataannya Hasto sempat menduga ada beberapa pihak yang menjalankan operasi khusus (opsus).

“Saudara-saudara sekalian, rekan-rekan media, mohon maaf atas keterlambatan saya. Tadi sempat terjadi tiga kali pembatalan bus yang kami pesan. Apakah ada kaitannya dengan operasi khusus atau tidak, yang jelas kami harus mengganti bus beberapa kali sebelum akhirnya bisa sampai di sini,” ujar Hasto dalam keterangannya kepada wartawan di KPK pada Kamis, 20 Februari 2025.

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kembali Dipanggil KPK Hari Ini, Kasus Suap dan Praperadilan yang Berlanjut

Ia menegaskan bahwa kedatangannya ke KPK adalah bentuk sikap kooperatifnya dalam menghadapi proses hukum. “Sejak awal, saya menyadari bahwa ada banyak kepentingan politik yang bermain dalam kasus ini,” lanjutnya.

Selain itu, Hasto juga menyoroti dugaan tekanan yang dilakukan penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, terhadap mantan kader PDIP yang pernah terjerat kasus suap, Agustiani Tio Fridelina.

Hasto menambahkan bahwa Rossa tidak memberikan izin kepada Tio untuk menjalani perawatan kanker di luar negeri. Ia juga menyinggung dugaan perampasan barang bukti dari stafnya, Kusnadi, yang menurutnya sempat mengalami tindakan penipuan oleh penyidik.

“Meski diwarnai berbagai pelanggaran hukum dan intimidasi, saya tetap datang ke KPK sebagai bentuk penghormatan terhadap proses hukum,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto menegaskan bahwa dirinya siap menjalani penahanan dan mengikuti seluruh proses hukum, termasuk persidangan.

“Kami memohon doa dan dukungan. Saya datang dengan itikad baik dan akan memberikan keterangan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Berita Terkait
News Update