Google Rencanakan Integrasi Bitcoin dalam Ekosistemnya, Adopsi Mainstream Makin Meluas

Kamis 20 Feb 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi rencana Google integrasikan Bitcoin (BTC) ke ekosistemnya. (Sumber: Pintu)

Ilustrasi rencana Google integrasikan Bitcoin (BTC) ke ekosistemnya. (Sumber: Pintu)

POSKOTA.CO.ID - Google mengumumkan rencana yang sangat ambisius, yaitu mengintegrasikan mata uang kripto Bitcoin (BTC) dalam ekosistemnya.

Hal tersebut disampaikan saat acara Bitcoin Tech Carnival yang berlangsung pada 18 Februari 2025 di Hongkong.

Mengutip dari Pintu, spesialis web3 Google Kyle Song mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan cara untuk pengguna agar mudah mengakses dompet kripto Bitcoin melalui akun Google.

Tentu saja, apa yang direncanakan oleh perusahaan yang bermarkas di California, Amerika Serikat ini semakin menguatkan adopsi mainstream.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini 20 Februari 2025: Pasar Kripto Menguat, Investor Waspada Tekanan The Fed

Harapannya inisiatif dari Google ini dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan Bitcoin lebih aman.

Sebelum Google, perusahan publik di beberapa negara pun telah melihat BTC sebagai cadangan keuangan mereka.

Ditambah lebih dari 22 negara bagian di AS, mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) agar cryptocurrency Bitcoin menjadi cadangan keuangan pemerintah.

Baca Juga: Umumkan akan Borong Bitcoin, MicroStrategy Siapkan Dana Rp32 Triliun

Rencana Integrasi Bitcoin dengan Google

Kyle Song menyebutkan dengan adanya integrasi ini, pengguna dapat mengelola aset digital khususnya cryptocurrency dengan antarmukan yang sudah sangat familiar.

Selain itu, harapannya dengan memudahkan pengguna untuk mengakses Bitcoin, bisa mendorong untuk berinvestasi dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Google pun memikirkan terkait peningkatan keamanan. Mereka saat ini, tengah meneliti penggunaan teknologi enkripsi seperti Zero-Knowledge Proops atau ZKP untuk memastikan transaksi aman dan privat.

Tak sampai di situ, Google juga mengumumkan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan berbagai proyek web3.

Baca Juga: Menanti Listing Pi Network, Ketahui Keunggulan dan Risiko dari Mata Uang Kripto Ini

Pada September lalu, Google Cloud memperkenalkan layanan Blockchain Remote Procedure Call (RPC) yang terintegrasi dengan Ethereum (ETH).

Layanan ini dirancang untuk memfasilitasi pengembangan blockchain bagi pengembang web3. Kerjasama ini sebagai upaya dukungan terhadap ekosistem yang lebih luas.

Selain itu, Google juga menjalin kerjasama dengan blockchai layer-1 SUI dan mengintegrasikannya melalui ZettaBlock yang memungkinkan pengembang mengakses data blockchain secara realtime lewat Pub/Sub Google Cloud.

Baca Juga: Harga Mata Uang Kripto Solana Diprediksi akan Menjadi Rp8 Jutaan di Akhir Tahun 2025, Ini Alasannya

Dampak Pasar

Adanya penerbitan ETF Bitcoin telah membuka jalan bagi perusahaan besar untuk masuk ke pasar kripto.

ETF seperti IBIT yang diterbitkan oleh BlackRock, menjadi aset yang tumbuh paling cepat dan memiliki potensi yang besar.

Kemudian apabila integrasi Google dengan Bitcoin berhasil, tidak hanya akan memperluas penggunakan mata uang kripto, namun bisa mengubah cara pandang dan penggunaan BTC.

Baca Juga: Mata Uang Kripto Shiba Inu: Berapa Harga SHIB jika Kapitalisasi Pasarnya Setara dengan Koin XRP?

Jika fungsi Bitcoin terintegrasi dengan Google Play, maka kemungkinan akan memicu lonjakan besar dalam pasar dan peredaran kripto.

Menggunakan layanan yang mudah, aman serta penggunaan secara legal memungkinkan banyak orang akan mulai menjelajahi peluang baru terkait instrumen aset ini.

Disclaimer: Artikel ini hanya informasi umum dan bukan saran atau ajakan untuk berinvestasi mata uang kripto atau sejenisnya.

Berita Terkait
News Update