Gedung BRI (Sumber: Dok BRI)

EKONOMI

11 Faktor Agar Pengajuan Pinjaman KUR BRI Gak Ditolak Bank, Simak di Sini!

Kamis 20 Feb 2025, 05:00 WIB

POSKOTA.CO.ID - Banyak calon debitur mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau Kupedes di BRI, tetapi tak sedikit yang mengalami penolakan.

Salah satu penyebab utama adalah sistem Credit Risk Scoring (CRS) yang digunakan BRI melalui aplikasi Brispot.

Sistem ini berperan dalam menilai risiko kredit calon debitur sebelum keputusan akhir dibuat.

Lantas, bagaimana cara kerja CRS dan faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan pengajuan pinjaman? Simak ulasannya berikut ini!

Mengenal CRS di BRI

Baca Juga: Cicilan Terendah KUR BRI 2025 dan Pilihan KUR dari Bank Lain, Dimulai dari Rp733.968 per Bulan dengan Skema Pinjaman Rp35 Juta

CRS adalah sistem yang diterapkan BRI untuk menilai kelayakan calon peminjam, baik untuk debitur baru maupun lama.

Menggunakan algoritma berbasis data historis, sistem ini mengevaluasi berbagai aspek penting guna mempercepat proses penilaian kredit serta mengurangi risiko gagal bayar.

Menurut pihak BRI, terdapat 11 faktor utama yang menjadi dasar penilaian dalam sistem CRS.

11 Faktor Agar Pengajuan Pinjaman KUR BRI Disetujui

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi skor risiko calon debitur dan menentukan apakah pengajuan pinjaman akan disetujui atau ditolak.

1. Rasio Repayment Capacity (RPC) terhadap Angsuran

Penghasilan bersih calon debitur harus cukup untuk menutup angsuran dengan rasio RPC yang ideal, yaitu sekitar 65-70%. Jika terlalu tinggi, pengajuan pinjaman berisiko ditolak.

2. Analisa Kemampuan Angsuran

Sistem akan mengevaluasi apakah calon debitur mampu membayar cicilan berdasarkan penghasilan serta kewajiban keuangan lainnya.

3. Plafon terhadap Nilai Agunan

Untuk pinjaman Kupedes dan KUR Ritel, nilai agunan harus lebih besar dari jumlah pinjaman yang diajukan agar meningkatkan peluang persetujuan.

4. Lama Usaha Berjalan

Semakin lama bisnis beroperasi, semakin tinggi peluang pengajuan pinjaman disetujui. BRI cenderung memilih usaha yang sudah stabil.

5. Lama Menetap di Domisili

Baca Juga: Cicilan Terendah Pinjaman KUR BRI 2025, Plafon Mulai dari Rp1 hingga Rp500 Juta, Ini Tabel Angsuran Tenor Panjang

Calon debitur yang sering berpindah tempat tinggal memiliki risiko kredit yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang menetap lama di satu lokasi.

6. Usia Calon Debitur

Usia produktif menjadi pertimbangan penting, karena berkaitan dengan kemampuan calon debitur dalam melunasi pinjaman dalam jangka panjang.

7. Bukti Kepemilikan Agunan

Memiliki sertifikat tanah atau kendaraan atas nama sendiri dapat meningkatkan skor kelayakan kredit dan memperbesar peluang persetujuan.

8. Status Debitur (Baru/Lama)

Debitur lama dengan riwayat kredit yang baik serta memiliki rekening simpanan di BRI memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pinjaman.

9. Riwayat Hubungan dengan Bank

Lama menjadi nasabah BRI dan rekam jejak kredit sebelumnya dapat memengaruhi penilaian kredit secara keseluruhan.

10. Plafon Pinjaman Sebelumnya

Baca Juga: Program KUR BRI 2025 Berikan Limit Pinjaman Hingga Rp500 Juta dan Bunga Rendah Per Tahun, Cek Informasinya!

Jika sudah memiliki pinjaman, kenaikan plafon maksimal hanya diperbolehkan 30% dari pinjaman lama guna menghindari risiko gagal bayar.

11. Dampak Inflasi pada Usaha

Jika usaha calon debitur rentan terhadap inflasi, maka risiko kreditnya meningkat dan peluang persetujuan pinjaman menjadi lebih kecil.

Bagaimana Skor CRS Mempengaruhi Keputusan Kredit?

Sistem CRS mengelompokkan skor dalam skala 1 hingga 10:

Jika pengajuan pinjaman Anda ditolak, pahami faktor-faktor di atas dan perbaiki kelayakan kredit sebelum mengajukan kembali.

Dengan memahami sistem CRS, Anda bisa lebih siap dan meningkatkan peluang agar pinjaman KUR BRI Anda disetujui!

Tags:
CRSCredit Risk Scoringpengajuan KUR BRIpinjamanKUR BRI 2025KUR BRI calon debitur

Shandra Dwita

Reporter

Shandra Dwita

Editor