“Saat kondisi hidup layak yang seharusnya adalah hak kita bahkan menjadi sulit dicapai, kita berhak melawan dan mengingatkan negara akan kewajibannya menghormati, melindungi dan memenuhi hak kita,” tulis akun @amnestyindo.
Dalam unggahannya, disebutkan bahwa peringatan darurat terkait anggaran pendidikan yang dipangkas, kekerasan aparat yang tak kunjung diusut tuntas, proyek strategis nasional yang merusak lingkungan dan merampas penghidupan masyarakat adat.
Kemudian pelanggaran berat HAM disambut impunitas, hutang negara atas keadilan bagi korban tak kunjung lunas.
Baca Juga: Muncul Tagar KaburAjaDulu Mahfud MD Tuding Lantaran Banyaknya Kesewenang-wenangan
“Habis Gelap, Terbitlah Perlawanan #IndonesiaGelap,” bunyi keterangan dari akun @amnestyindo.
Aksi demonstrasi ini pun diikuti oleh mahasiswa lain dari berbagai kampus di Indonesia dan unjuk rasa ini akan dilakukan secara maraton di sejumlah daerah di Indonesia mulai 17-19 Februari 2025.
1.623 Personil Gabungan Diturunkan Kawal Demo
Pihak kepolisian menerjunkan sebanyak 1.623 personil gabungan untuk mengawal aksi unjuk rasa yang bertajuk Indonesia Gelap di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
“Kami melibatkan 1.623 personil gabungan dalam rangkat pengamanan aksi penyampaian pendapat,” kata Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Personel pengamanan ini terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan instansi terkait lainnya.
Titik penempatan personel di sekitar bundaran Patung Kuda hingga depan Istana Negara.
Pihak kepolian pun melakukan rekayasa lalu lintas dan mengimbau warga agar mencari jalan alternatif lain apabila melintas di sekitaran area Patung Kuda.