POSKOTA.CO.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi bertajuk Indonesia Gelap di Jakarta pada Senin, 17 Februari 2025.
Aksi demonstrasi tersebut berhasil menarik perhatian publik, termasuk netizen yang memantau langsung lewat sejumlah media sosial.
Gerakan mahasiswa ini membawa sejumlah tuntutan kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Sebab, mereka menilai kebijakan tersebut tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Baca Juga: Indonesia Gelap Menggema hingga Trending Topik di Media Sosial, Apa Maknanya? Simak Penjelasannya!
Tak hanya itu, media sosial terutama platform X juga ikut diramaikan dengan tagar aksi #IndonesiaGelap yang hingga artikel ini dibuat telah mencapai 48,8 ribu postingan.
Gerakan ini juga ikut menjadi sorotan publik karena mengusung simbol Garuda dengan latar hitam dengan sejumlah narasi yang menunjukkan kometmen mahasiswa pada kepentingan rakyat.
Simbol tersebut juga mencerminkan keprihatinan mahasiswa terhadap kondisi bangsa yang dinilai semakin jauh dari cita-cita kemakmuran.
Koordinator Pusat BEM SI, Herianto mengatakan, aksi Indonesia Gelap akan berlangsung hingga Rabu, 19 Februari 2025, da akan melibatkan sekitar 5.000 massa di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Polri Kerahkan 1.623 Personel Amankan Aksi Demo BEM SI di Patung Kuda
5 Tuntutan Utama Aksi Indonesia Gelap
Dalam postingan akun @txtfromIR, terlihat lima tuntutan aksi Indonesia Gelap dengan prolog ‘Menjelang 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo, muncul kekhawatiran atas minimnya kebijakan yang berpihak pada rakyat’.
“Sebagai tanggapan, kami mengundang jurnalis dan media internasional untuk meliput #IndonesiaGelap, sebuah aksi yang menuntut perbaikan segera kinerja pemerintah di berbagai sektor utama yang berdampak langsung pada masyarakat,” katanya.
Berikut adalah lima tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi tersebut, yang juga turut menggema di media sosial hingga disebar ke jurnalis internasional:
1. Tinjauan Efisiensi Anggaran
Dalam tuntutannya, dalam aksi tersebut para mahasiswa mendesak pemerintah untuk menilai kembali alokasi anggarannya.
Khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sektor penting lainnya yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: KPopers Unjuk Gigi dengan Ikut Aksi Demo Tolak PPN 12 Persen, Lighstick Terlihat di Mana-mana
2. Kompensasi Tepat Waktu dan Adil bagi Pendidik
Mereka juga menuntut pencairan gaji dan tunjangan bagi dosen dan pendidik di seluruh Indonesia segera dan penuh, tanpa penundaan atau pemotongan yang tidak adil.
3. Evaluasi Program Makanan Bergizi Gratis
Tak hanya itu, para mahasiswa menuntut pemerintah untuk memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran program Makanan Bergizi Gratis sehingga benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
4. Tinjauan Proyek Skala Besar
Mereka juga menyerukan penilaian ulang terhadap proyek infrastruktur besar yang tampaknya melayani kepentingan elit, bukan kepentingan masyarakat luas.
5. Implementasi Kebijakan Pro-Rakyat
Terakhir, mereka menuntut pemerintah untuk mencabut atau merevisi kebijakan yang secara tidak proporsional menguntungkan kaum elit dan sebaliknya berfokus pada kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan publik.
“Kami mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan segera dan tegas demi kepentingan rakyat, bukan hanya segelintir orang. Kami menghargai perhatian jurnalis dan media internasional dalam meliput momen kritis ini,” tutupnya.