BEM SI Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda, dari Efisiensi Anggaran Sampai Adili Jokowi

Senin 17 Feb 2025, 11:01 WIB
Flyer ajakan demontrasi dengan tema 'Indonesia Gelap' di Patung Kuda, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.

Flyer ajakan demontrasi dengan tema 'Indonesia Gelap' di Patung Kuda, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi dengan tema 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.

Ada tujuh tuntutan dalam aksi unjuk rasa yang digelar serentak di seluruh Indonesia itu. Di antaranya mengenai kebijakan efisiensi anggaran hingga adili Jokowi.

"Pertama menuntut Presiden mencabut Inpres no 1 tahun 2025 yang merugikan rakyat," ujar Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, saat dikonfirmasi, Senin, 17 Februari 2025.

Herianto mengatakan tuntutan kedua adalah meminta pemerintah untuk mengungkap transparansi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang sebelumnya bernama makan siang gratis itu merupakan program mercusuar Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Begini Modus Preman yang Malak di Stadion Pada Laga Persib VS Persija

"Ketiga, transparansi status pembangunan, keempat tolak revisi Undang-undang Mineral dan Batubara (Minerba)," kata Herianto.

Selanjutnya, Herianto mengatakan, pihaknya juga menolak dwifungsi TNI. BEM SI juga menuntut pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset. Lalu meminta agar aparat penegak hukum menangkap dan mengadili mantan Presiden Republik Indonesia ke tujuh, Joko Widodo.

"Tangkap dan adili Jokowi dan sahkan RUU Perampasan Aset," katanya.

Rencananya aksi demontrasi ini digelar selama tiga hari berturut-turut di seluruh daerah di Indonesia. Di Jakarta aksi digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Hari Ini Polisi Periksa Eks Ketua DPRD Jakarta Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Rusun

Aksi puncak akan digelar depan Kompleks Parlemen, pada Rabu, 19 Februari 2025. Dia meyakini semakin hari para peserta aksi semakin bertambah banyak jumlahnya.

"Dari laporan konsolidasi kami kemarin (hari ini) ada 5 ribuan lebih akan turun," ucapnya.

Berita Terkait
News Update