Kuota penerima bantuan sosial tahun 2025 masih tetap sama dengan tahun sebelumnya. Program PKH mencakup sekitar 10 juta keluarga penerima manfaat, sementara BPNT ditargetkan untuk sekitar 18 juta keluarga di seluruh Indonesia.
Pergantian penerima bantuan dilakukan secara selektif, dengan mempertimbangkan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kini mulai beralih ke Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Bagi masyarakat yang belum menerima bantuan, perlu diketahui bahwa pengusulan penerima baru dilakukan setiap tiga bulan sekali melalui pemerintah daerah.
Proses verifikasi dan validasi dilakukan secara berjenjang sebelum penerima baru dapat masuk dalam daftar penerima manfaat.
Anjuran bagi Penerima Bantuan
Agar lebih mudah dalam memantau pencairan, penerima manfaat dianjurkan untuk mendaftar layanan mobile banking dari bank penyalur masing-masing.
Dengan begitu, mereka bisa mengecek saldo bantuan secara online tanpa harus bolak-balik ke ATM.
"Sebaiknya KPM yang memiliki rekening di bank penyalur segera mendaftar mobile banking. Ini sangat membantu agar tidak perlu datang ke ATM atau agen hanya untuk mengecek saldo," ucap Sukron.
Sementara itu, pencairan bantuan melalui PT Pos Indonesia masih menunggu penyelesaian tahap administrasi terakhir sebelum penjadwalan distribusi dilakukan di berbagai daerah.
Penerima bantuan disarankan untuk menunggu surat undangan dari PT Pos sebelum mendatangi kantor pos untuk pencairan.
Bantuan Sosial Lainnya
Selain PKH dan BPNT, ada beberapa bantuan sosial lainnya yang masih dalam proses pencairan. Bantuan beras yang sebelumnya direncanakan untuk dibagikan awal tahun ini sementara ditunda.
Sementara itu, Program Indonesia Pintar (PIP) masih menyelesaikan pencairan untuk tahun 2024, dan diperkirakan pencairan untuk tahun 2025 akan memerlukan waktu lebih lama.
