Apa Itu KIP Kuliah? Beasiswa Pendidikan yang Terancam Akibat Efisiensi Anggaran 2025

Kamis 13 Feb 2025, 20:16 WIB
Ilustrasi program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). (Sumber: Pinterest/Sahrul ddv)

Ilustrasi program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). (Sumber: Pinterest/Sahrul ddv)

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program KIP Kuliah telah memberikan manfaat bagi lebih dari 1,1 juta mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Setiap tahunnya, rata-rata 200 ribu mahasiswa baru menerima bantuan ini untuk membantu mereka mengakses pendidikan tinggi dengan lebih mudah.

Pada tahun 2025, Kemdiktisaintek berencana untuk kembali meluncurkan KIP Kuliah dengan kebijakan baru yang lebih menekankan pada penguatan prioritas penerima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Namun, seiring dengan rencana efisiensi anggaran 2025, program KIP Kuliah kini menghadapi ancaman pemangkasan dana yang cukup besar, menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.

Baca Juga: Biodata Gus Miftah di Wikipedia Sempat Berubah Jadi 'Gus Es Teh' Setelah Video Ceramahnya Viral

Data Pemangkasan Anggaran KIP Kuliah

Dari informasi yang dihimpun melalui media sosial X, anggaran awal KIP Kuliah tahun 2025 sebesar Rp14.698.109.745.000 mengalami pemangkasan sebesar Rp1.310.849.475.000.

Dampak dari pemangkasan ini sangat signifikan, dengan perkiraan bahwa 663.821 calon penerima baru terancam tidak mendapatkan bantuan pendidikan.

Kemudian, 844.174 mahasiswa ongoing juga berisiko tidak menerima pembayaran beasiswa yang selama ini mereka andalkan.

Selain KIP Kuliah, pemangkasan anggaran juga berdampak pada beberapa program beasiswa lainnya, termasuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK).

Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) adalah program beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri.

Namun, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran, program ini juga mengalami pemangkasan dari pagu awal anggaran sebesar Rp194.709.094.000, kini dipangkas menjadi Rp19.470.909.000 (sekitar 10 persen).

Sementara, Beasiswa ADIK adalah program beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan Orang Asli Papua (OAP) untuk memberikan kesempatan belajar di perguruan tinggi.

Berita Terkait
News Update