Kenaikan Tarif Air Minum Dikeluhkan, PAM Jaya Lakukan Ini

Rabu 12 Feb 2025, 22:10 WIB
Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) saat beraudiensi dengan PAM Jaya, Selasa, 7 Januari 2025. (Sumber: Dok. Humas P3RSI)

Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) saat beraudiensi dengan PAM Jaya, Selasa, 7 Januari 2025. (Sumber: Dok. Humas P3RSI)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan tarif yang ditetapkan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, dikeluhkan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rumah Susun (P3SRS).

Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan mengatakan, pihaknya berinisiatif memberikan pelayanan langsung kepada setiap penghuni, bukan lewat pengelola.

"Belum direct, sekarang PAM Jaya menginisiasi kalau enggak salah ada jumlah rusun atau apartemen di Jakarta jumlahnya 200. Nah itu yang kami sekarang mendorong supaya kami ingin menjadi pelayan langsung kepada unit-unit yang ada di Jakarta," kata Syahrul kepada wartawan, Rabu, 12 Februari 2025.

Syahrul mengatakan, selama ini PAM Jaya berkoordinasi dengan pengelola hunian terkait pendistribusian air minum.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Air Rekomendasi KPK Dipertanyakan, PAM Jaya Beri Penjelasan

"Kalau sizing dari GWT-nya itu 5.000 m3 maka optimalnya 5.000 m3 itulah yang kemudian ada air PAM Jaya yang kemudian dinikmati oleh kepala pemilik-pemilik unit tersebut," ujarnya.

Sementara itu, ketika ada keluhan perihal air, penghuni memprotes PAM Jaya, bukan pengelola. Syahrul menuturkan, bisa saja persoalan itu disebabkan jaringan internal di apartemen.

"Nah problemnya kadang-kadang gini ada, ketika di satu apartemen atau satu rusun komplain mengenai air. Nah komplain mengenai air katanya airnya misalkan berbau, keruh, dan lain-lain," ungkap Syahrul.

"Tapi problemnya kadang-kadang mungkin di jaringan internal apartemennya, tapi yang terkomplain kan adalah PAM Jaya," ungkapnya.

Berita Terkait

News Update