POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mendatangi SMAN 7 Kota Cirebon terkait kegagalan input data siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Dedi Mulyadi berkunjung ke sekolah tersebut untuk menanyakan soal para siswa yang tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk masuk ke Perguruan Tinggi.
Namun, kedatangannya itu justru tidak hanya mendapatkan informasi terkait hal tersebut tetapi juga mendapatkan laporan dugaan pungutan liar (pungli) yang ada di sekolah SMAN 7 Kota Cirebon.
Melansir dari akun Instagram pribadinya, Dedi mendapatkan curhatan dari salah satu siswa mengatakan bahwa bantuan PIP dipotong sekolah sebesar Rp250.000 dari Rp1,8 juta.
Sebelumnya, Gubernur tersebut mempertanyakan masing-masing keluhan siswa terkait data siswa yang tidak masuk ke dalam sistem PPDS.
Namun, saat Dedi bertemu dengan seorang siswi, ia melaporkan beberapa dugaan pungli yang terjadi di sekolahannya.
"Kita masih banyak yang pengen dilaporin Pak selain kasus PPDS. Dari sosialisasinya, sumbangan PIP Rp1,8 juta dipotong Rp250.000 katanya untuk partai lagi," kata siswi SMA tersebut dikutip Poskota pada Selasa, 11 Februari 2025.
Mendapatkan laporan tersebut, ia menanyakan cara sekolah untuk mengambil potongan dana PIP yang masuk ke rekening masing-masing siswa.
Siswi itu pun menjelaskan bahwa saat dirinya ingin mengambil uang PIP di Bank, sudah ada petugas TU sekolah yang menunggu.