TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Asip saat ini santer diberitakan tentang dugaan keterlibatannya pada kasus pagar laut dan penerbitan sertifikat HGB dan SHM laut di wilayah Tangerang.
Namun, sebagian warganya merasa hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh Arsin. Pasalnya, selama ini Arsin dikenal sebagai Kepala Desa yang baik dan royal kepada warga.
"Dari akhir 2021 pas udah menjabat beliau mah baik. Suka bantu warga-warga juga," kata Nita (28), salah satu warga Kohod, Selasa, 11 Februari 2025.
Baca Juga: Pembongkaran Pagar Laut di Tarumajaya Bekasi Bakal Dipantau KKP hingga Selesai
Menurutnya, berita negatif soal Arsin adalah perbuatan dari kelompok sakit hati atau lawan politiknya saat mencalonkan diri sebagai Kepada Desa.
"Itu mah cuma omongan sama tuduhan dari orang yang ga suka sama pak Arsin. Mereka dari kubu sebelah. Makanya jadi kaya punya masalah pribadi gitu. Terus pas ada isu-isu begini mereka manfaatin," ujarnya.
Sementara itu, Sudar, 50 tahun, mengatakan hal berbeda. Sudar mengatakan tersangkutnya Arsin dalam kasus pagar laut ini merupakan karma atas perbuatannya.
Baca Juga: Bareskrim Periksa 44 Saksi Terkait Pagar Laut di Tangerang
"Ini mah karma. Udah jahat ke warga. Apa lagi sama warga yang pas pemilihan bukan milih dia. Bantuan juga gak dapat, gak dimasukin daftar," ucap dia.
Sudar berharap, penegak hukum dapat segera mengungkap kebenaran dan keterlibatan Arsin dan Ujang Karta sebagai Sekdes Kohod dalam kasus pagar laut.
"Semoga terungkap dan terbukti dia (Arsin) sama Ujang Karta terlibat dan mendapatkan hukuman yang setimpal," katanya.