Banyak yang menilai bahwa sebuah remake seharusnya tetap menghormati karya aslinya, bukan menciptakan karakter baru yang menyimpang jauh dari referensi awal.
Selain itu, Abizar juga membuat pernyataan lain yang semakin memperkeruh suasana. Ia menyebut bahwa "fans drakor di Indonesia sangat fanatik," dalam sebuah Podcast yang justru dianggap meremehkan basis penonton utama film ini.
Alhasil, banyak yang memilih untuk memboikot film tersebut dan menolak menontonnya di bioskop.
Rating IMDB Anjlok Drastis
Akibat dari kontroversi yang terjadi, rating film A Business Proposa versi Indonesia di situs IMDB hanya mendapatkan skor 1/10 sebuah angka yang sangat mengejutkan bagi sebuah film yang digarap dengan biaya besar.
Dalam beberapa hari pertama setelah penayangan, jumlah penonton di bioskop juga sangat rendah. Pada hari pertama, film ini hanya memperoleh sekitar 6.900 penonton, dan dalam empat hari, jumlahnya hanya mencapai 24.683 penonton.
"di hari pertama penayangan bioskopnya yang dirilis ya pada tanggal 6 Februari 2025 mendapatkan penonton sebanyak kurang lebih 6.900," dikutip dari video Racka Oldie yang diungga pada Senin, 10 Februari 2025.
Angka ini jauh di bawah ekspektasi, terutama untuk film yang diadaptasi dari drama Korea populer.
Film A Business Proposal versi Indonesia telah menjadi contoh nyata bagaimana sebuah film bisa mengalami kegagalan akibat kurangnya riset dan strategi pemasaran yang kurang tepat.
Dari blunder pernyataan aktor utama menyebabkan film ini gagal mendapatkan tempat di hati penonton.