POSKOTA.CO.ID - Adaptasi film dari drama Korea A Business Proposal yang dirilis di Indonesia justru menuai banyak kritik daripada pujian.
Film A Business Proposal merupakan adaptasi dari drama Korea berjudul sama, yang sebelumnya diangkat dari webtoon populer "The Office Blind Date".
Versi Korea dari drama ini sukses besar, sehingga banyak penggemar yang penasaran dengan bagaimana versi Indonesia akan mengadaptasinya.
Sayangnya, harapan tersebut tidak berjalan sesuai ekspektasi. Sejak awal, banyak penggemar yang skeptis dengan pemilihan pemeran utama.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah pernyataan kontroversial dari sang aktor utama, Abizar, yang justru memperburuk situasi.
Sejak penayangannya pada 6 Februari 2025, film ini mengalami berbagai hambatan, mulai dari pernyataan blunder salah satu pemeran utama hingga perolehan rating yang sangat rendah.
Baca Juga: Imbas Seruan Boikot, Rating Film A Business Proposal hanya 1 Bintang di IMDb
Blunder Abizar Memicu Kontroversi
Dilansir dari kanal YouTube Racka Oldie, salah satu hal yang paling disorot adalah pernyataan aktor utama, Abizar, yang dianggap kurang menghormati sumber aslinya.
Dalam sebuah wawancara, ia mengaku tidak menonton versi Korea maupun membaca webtoon asli dari cerita ini.
Lebih jauh lagi, ia menyatakan ingin membuat karakter yang sepenuhnya baru dalam film tersebut.
Pernyataan ini langsung menimbulkan kemarahan para penggemar drama Korea di Indonesia.
Banyak yang menilai bahwa sebuah remake seharusnya tetap menghormati karya aslinya, bukan menciptakan karakter baru yang menyimpang jauh dari referensi awal.
Selain itu, Abizar juga membuat pernyataan lain yang semakin memperkeruh suasana. Ia menyebut bahwa "fans drakor di Indonesia sangat fanatik," dalam sebuah Podcast yang justru dianggap meremehkan basis penonton utama film ini.
Alhasil, banyak yang memilih untuk memboikot film tersebut dan menolak menontonnya di bioskop.
Rating IMDB Anjlok Drastis
Akibat dari kontroversi yang terjadi, rating film A Business Proposa versi Indonesia di situs IMDB hanya mendapatkan skor 1/10 sebuah angka yang sangat mengejutkan bagi sebuah film yang digarap dengan biaya besar.
Dalam beberapa hari pertama setelah penayangan, jumlah penonton di bioskop juga sangat rendah. Pada hari pertama, film ini hanya memperoleh sekitar 6.900 penonton, dan dalam empat hari, jumlahnya hanya mencapai 24.683 penonton.
"di hari pertama penayangan bioskopnya yang dirilis ya pada tanggal 6 Februari 2025 mendapatkan penonton sebanyak kurang lebih 6.900," dikutip dari video Racka Oldie yang diungga pada Senin, 10 Februari 2025.
Angka ini jauh di bawah ekspektasi, terutama untuk film yang diadaptasi dari drama Korea populer.
Film A Business Proposal versi Indonesia telah menjadi contoh nyata bagaimana sebuah film bisa mengalami kegagalan akibat kurangnya riset dan strategi pemasaran yang kurang tepat.
Dari blunder pernyataan aktor utama menyebabkan film ini gagal mendapatkan tempat di hati penonton.