POSKOTA.CO.ID - Film A Business Proposal versi Indonesia kini tengah menjadi sorotan dan perbincangan publik terutama netizen di media sosial.
Film tersebut merupakan film diadaptasi dari Webtoon Korea dan Serial Drama Korea (Drakor) yang sudah tayang sejak Kamis, 6 Februari 2025.
Hasil pantauan Poskota pada Senin, 10 Februari 2025, film yang dibintangi oleh Abidzar Al-Ghifari itu mendapatkan rating IMDb 1/10 seusai mengalami kontroversi sejak film tersebut belum rilis.
IMDb merupakan sebuah laman terkait perfimlan yang memungkinkan penonton dapat memberikan ilai atau rating kepada sebuah flm.
Netizen di media sosial berbondong-bondong menyebutkan bahwa A Business Proposal versi Indonesia menngalami Cancel Culture.
Melansir dari akun X @cinepoint_ melaporkan bahwa film tersebut hanya mendapatkan 6.900 penonton dengan tingkat okupansi kurang dari 4 persen di hari pertama penayangan.
Dikatakan, setiap harinya rating dan jumlah penonton terus menurun dan kemungkinan memangkas jam tayang di bioskop semakin besar.
"Kalian tahu apa yang harus dilakukan, pemotongan waktu tayang tidak dapat dihindari dan akan brutal," tulis keterangannya yang dikutip Poskota pada Senin, 10 Februari 2025.
Baca Juga: Abidzar Akhirnya Minta Maaf usai Film A Business Proposal Terancam Diboikot
Rating A Business Proposal yang semakin menurun itu pun sontak mendapatkan berbagai reaksi dan komentar dari netizen.
"Cancel culture memang harus di terapin di Indonesia, biar para artis dan selebriti gak bisa sembarangan dan seenaknya aja," tulis komentar akun @ur***.
"Biarin aja dia sendiri ko yg bilang ga usah ditonton dan dia happy" aja katanya..wkwk," sahut akun @Zi***.
Menurunnya performa A Business Proposal setiap harinya diduga karena seruan Cancel Culture dan boikot buntut dari kontroversi yang dilakukan Abidzar.
Baca Juga: Respons Abidzar usai Dibanjiri Kritikan di Film A Business Proposal: Jadi Pelajaran Buat Gue
Sebelum film tersebut tayang, Abidzar disebut menunjukkan sikap arogan dan angkuh dengan memilih untuk tidak menonton Drakor dan membaca Webtoon-nya sebelum memainkan peran di film tersebut.
Tak hanya itu, publik semakin dibuat geram seusai anak dari mendiang Ustadz Jefri Al Buchori itu mengatakan tidak peduli jika publik tidak menonton filmnya.
Meski begitu, Abidzar telah menyampaikan permohonan maaafnya untuk semua pihak yang tersinggung atas ucapan dan sikapnya.
"Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah," kata Abidzar.