POSKOTA.CO.ID - Pemerintah kembali membuka program bansos Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dari 3 Februari-31 Februari 2025 untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Program ini sangat penting karena memberikan dukungan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang membutuhkan.
Namun, untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran, ada beberapa prioritas penerima yang perlu diketahui oleh calon penerima.
Berikut adalah prioritas penerima Bansos KIP yang harus diperhatikan, dengan penekanan pada persyaratan ekonomi yang menjadi dasar penentuan kelayakan.
Prioritas Penerima Bansos KIP Kuliah
1. Pemegang atau pemilik KIP SMA yang lulus SNBP, SNBT atau seleksi mandiri di PTN
2. Dari keluarga yang masuk dalam DTKS atau menerima program bansos Kemensos yang yang lulus SNBP, SNBT atau seleksi mandiri di PTN.
3. Pemegang atau pemnilik KIP SMA yang lulus SNBP, SNBT atau seleksi mandiri di PTS.
4. Dari keluarga yang masuk dalam DTKS atau menerima program bansos Kemensos yang yang lulus seleksi mandiri di PTS.
5. Masuk dalam kelompok masyarakat miskin/rentan miskin maksimal pada desil tiga P3KE yang lulus SNBP, SNBT atau seleksi mandiri di PTN.
6. Masuk dalam kelompok masyarakat miskin/rentan miskin maksimal pada desil tiga P3KE yang lulus seleksi mandiri di PTS.
7. Dari panti sosial/panti asuhan yang lulus seleksi masuk PT melalui semua jalur seleksi di PTN dan PTS.
8. Yang lulus seleksi masuk PT melalui semua jalur seleksi di PTN dan PTS dan memenuhi persyaratan miskin/rentan miskin sesuai dengan ketentuan, yang dibuktikan dengan:
Bukti pendapatan kotor gabungan orang tua/wali maksimum Rp4.000.000 setiap bulan atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimum Rp750.000.
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan dan dilegalisasi oleh pemerintah, minimum tingkat desa/kelurahan yang disertai dengan bukti dukung dan akan diverifikasi PT.
Bantuan KIP hadir untuk mendukung kelanjutan pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Dengan memahami prioritas penerima, diharapkan lebih banyak mahasiswa mendaftar.