Sementara Italia, melaran DeepSeek dan meminta penjelasan mengenai metode penyimpanan dan lokasi data pengguna.
Bagaimana dengan Indonesia?
Pemerintah Indonesia saat ini belum mengambil keputusan apakah akan melakukan pembatasan akses publik pada alat kecerdasan buatan tersebut.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, menyarankan agar pengguna mengikuti surat edaran dari Komdigi soal pemakaian teknologi AI dan tidak menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: NASA Larang Pegawai Pakai DeepSeek AI, Mengapa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Persaingan Teknologi atau Ancaman Keamanan?
Meskipun DeepSeek menawarkan layanan AI dengan harga lebih rendah, banyak negara tetap memandang skeptis terhadap tingkat keamanannya.
Beberapa pihak berpendapat bahwa larangan terhadap DeepSeek lebih merupakan bentuk proteksi terhadap industri teknologi lokal dan bagian dari perang teknologi yang semakin panas antara AS dan China.
Pihak dari DeepSeek sendiri menegaskan komitmennya terhadap perlindungan privasi data dan keamanan pengguna sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca Juga: Cara Mudah Gunakan Aplikasi DeepSeek, Chatbot AI Siap Kalahkan Meta dan ChatGPT
Keputusan berbagai negara untuk melarang DeepSeek mencerminkan meningkatnya ketegangan geopolitik dan persaingan AI global.
Larangan ini memicu perdebatan terkait keseimbangan antara inovasi teknologi, keamanan data, serta kepentingan nasional.