POSKOTA.CO.ID – Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 adalah program pembiayaan dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan akses modal usaha.
Namun, banyak debitur yang gagal mendapatkan KUR karena melakukan kesalahan dalam proses pengajuan.
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari agar permohonan KUR bisa disetujui dengan lebih mudah.
Baca Juga: KUR Bank Mandiri untuk Modal Usaha Mudah Dengan Suku Bunga Rendah Hanya 6 Persen
Kurangnya Pemahaman tentang Persyaratan KUR
Salah satu kesalahan utama yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman mengenai persyaratan KUR.
Banyak debitur tidak mengetahui bahwa dokumen seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) sangat penting dalam proses pengajuan.
Akibatnya, permohonan mereka sering kali ditolak karena dokumen yang tidak lengkap. Sebelum mengajukan KUR, pastikan Anda memahami semua persyaratan yang ditetapkan oleh bank penyedia.
Kesalahan dalam Pengisian Formulir
Kesalahan dalam mengisi formulir aplikasi KUR juga menjadi penyebab utama penolakan.
Beberapa debitur sering kali tidak teliti dalam mengisi data diri, alamat usaha, atau informasi keuangan.
Bahkan, ada yang memberikan data yang tidak sesuai atau tidak konsisten, yang bisa menimbulkan kebingungan saat verifikasi oleh pihak bank. Pastikan semua informasi yang diisi dalam formulir sudah benar, jelas, dan sesuai dengan dokumen yang dilampirkan.
Baca Juga: Simulasi Tabel Pinjaman KUR Bank Mandiri 2025 Rp50 Juta - Rp100 Juta, Cek Cara Ajukannya!
Tidak Memperhatikan Kelayakan Usaha
Sebelum mengajukan KUR, penting untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan memenuhi kriteria kelayakan.
Bank akan menilai apakah usaha tersebut memiliki prospek yang baik dan dapat berkembang. Jika usaha dianggap tidak produktif atau tidak memiliki potensi pertumbuhan, maka kemungkinan besar permohonan akan ditolak.
Oleh karena itu, lakukan analisis kelayakan usaha terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman.
Mengabaikan Riwayat Kredit
Riwayat kredit yang buruk menjadi salah satu faktor utama dalam penolakan KUR. Banyak debitur tidak menyadari bahwa pihak bank akan memeriksa rekam jejak keuangan mereka melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Jika ada tunggakan atau catatan buruk dalam pinjaman sebelumnya, maka peluang mendapatkan KUR akan semakin kecil.
Oleh karena itu, sebelum mengajukan KUR, pastikan bahwa Anda memiliki riwayat kredit yang bersih dan tidak memiliki tunggakan.
Baca Juga: Intip Cicilan Terendah KUR BRI 2025, Cek Syaratnya di Sini!
Tidak Mematuhi Prosedur Pengajuan
Setiap bank memiliki kebijakan dan prosedur tersendiri dalam penyaluran KUR.
Kesalahan yang sering terjadi adalah debitur tidak mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, seperti tidak melakukan konsultasi awal dengan pihak bank.
Hal ini dapat menyebabkan proses pengajuan menjadi lebih sulit dan berpotensi ditolak. Pastikan Anda memahami prosedur yang berlaku di bank tempat Anda mengajukan KUR agar prosesnya berjalan lancar.
Kurangnya Persiapan dalam Pengajuan
Banyak debitur mengajukan KUR tanpa persiapan yang matang. Mereka hanya fokus pada mendapatkan dana tanpa benar-benar memahami bagaimana menggunakannya dengan baik.
Akibatnya, saat proses wawancara atau verifikasi, mereka kesulitan menjelaskan rencana penggunaan dana yang diajukan.
Sebelum mengajukan KUR, siapkan rencana bisnis yang jelas dan realistis agar pihak bank yakin bahwa dana tersebut akan digunakan dengan tepat.
Agar permohonan KUR dapat disetujui, debitur harus memahami persyaratan, mengisi formulir dengan benar, memastikan usaha layak, menjaga riwayat kredit yang baik, dan mengikuti prosedur yang berlaku di bank.
Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik tentang proses pengajuan, peluang untuk mendapatkan KUR akan semakin besar.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan pihak bank sebelum mengajukan permohonan agar prosesnya berjalan dengan lancar.