Sri Mulyani Ungkap di Indonesia Terdapat 351 Pelabuhan Tikus yang Dimanfaatkan Untuk Menyelundupkan Barang ilegal

Kamis 06 Feb 2025, 12:11 WIB
Menkeu Sri Mulyani  dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan dalam konferensi Pers Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (Sumber: Dok Instagram Menkeu Sri Mulyani)

Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan dalam konferensi Pers Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (Sumber: Dok Instagram Menkeu Sri Mulyani)

POSKOTA.CO.ID - Di Indonesia terdapat 351 pelabuhan tikus di Indonesia hal ini diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menyebutkan pelabuhan tersebut digunakan untuk menyelundupkan barang-barang ilegal.

“Disampaikan oleh Pak Menko (Polkam) ada 351 pelabuhan tikus yang sudah teridentifikasi sebagai landing spot dari penyelundupan,” ujar Menkeu kepada wartawan dikutip Poskota pada Kamis, 6 Februari 2025.

Beberapa modus yang dilakukan pelaku dikatakan Sri Mulyani untuk menyelundupkan dengan menyembunyikan barang ilegal di antara yang resmi dalam satu kontainer. "Atau juga modus yang lain, adalah barang (yang diselundupkan) tersebut, dikaroseling dalam artian dia pura-pura diekspor, tetapi kemudian kembali lagi ke dalam negeri," papar Menkeu.

Bahkan pemerintah juga sempat menemukan pelaku yang menggunakan kapal berkecepatan tinggi, yakni sekitar 70 knot. Ketika melakukan pengiriman barang selundupannya.

Baca Juga: Penyelundupan 2.100 Liter Miras Ilegal Untuk Pesta Tahun Baruan Asal Labuan Bajo Berhasil Digagalkan

Hal sama pun diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan pihaknya telah memetakan ratusan jalur tikus penyelundupan. "Jalur tikus ada di sepanjang Sumatera bagian timur sudah terpetakan," tegas Budi.

Selain itu pihaknya juga menyiapkan satuan tugas darat khusus untuk menangani hal itu. "Makanya ada satgas darat khusus menangani perbatasan laut, utamanya Sumatera Bagian Timur," tegasnya.

Berita Terkait
News Update