Sehingga, ia menegaskan bahwa tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh pangkalan gas miliknya. Hanya saja, ia mengirimkannya diutamakan terlebih dahulu untuk warga sekitar.
"Akhirnya begitu jam 2, ibu itu datang dan dia merasa di atas masih ada gas. Wah ini penimbun nih, dibikinlah provokasi seperti itu. Padahal kita bukan nimbun, kita juga supply ke warga semua," katanya.
Ia mengaku tidak mengenal ibu yang disebut provokasi itu. Pemilik pangkalan menduga bahwa ibu-ibu tersebut bukan merupakan warga sekitar.
Baca Juga: Terima Kiriman Tabung Gas, Warung Kelontong di Depok Kembali Jual Elpiji 3 Kg
"Enggak kenal, itu juga orang luar bukan orang sini Diaa enggak tahu datang dari mana. Kita udah bilang habis tetap maksa akhirnya diviralin," pungkasnya.
Akibat dari kesalahpahaman dan tudingan ibu tersebut tersebar ke publik, akhirnya ia mendapatkan kecaman dari netizen atas isu yang tidak benar.
"Akhirnya terjadi miskomunikasi dan pencemaran nama baik kita juga. Mohon diluruskan," katanya.
Sebelumnya sempat viral di media sosial, aksi seorang ibu-ibu mengamuk saat mendatangi pangkalan di wilayah Tangerang dan menuding pangkalan tersebut sengaja menimbun gas LPG 3 kg.
Baca Juga: Respons Pengecer Kembali Diperbolehkan Jual Gas LPG 3 Kg: Sebaiknya Memang Seperti Itu
"Ini ada nih kita, kita enggak boleh beli. Buat apa Pak? Ini nimbun nimbun," kata ibu itu sambil merekam.
Pemilik agen sempat mengatakan bahwa gas tersebut sudah dimiliki oleh orang lain. Meski begitu, si perekam tetap tidak percaya.
"Jangan sembarangan ya. Ini sudah punya orang, intinya ini punya orang," kata si pemilik.
